JAKARTA - Selama triwulan I - 2015 moda transportasi kereta api (KA) mengangkut sebanyak 74,7 Juta orang. Jumlah ini meningkat 16,91 persen dibandingkan periode sama tahun 2014 sebanyak 63,92 juta orang.

Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Senin (4/5) menjelaskan, kenaikan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah yaitu Jabodetabek naik 22,46 persen dari 47,50 juta orang menjadi 58,17 juta orang, Jawa non Jabodetabek naik 0,43 persen dari 15,25 juta orang menjadi 15,31 juta orang dan Sumatera naik 6,05 persen dari 1,17 juta orang menjadi 1,24 juta orang.

Selama triwulan I - 2015 jumlah barang yang diangkut juga mengalami kenaikan sebesar 6,08 persen dari 7,06 juta ton menjadi 7,5 juta ton.

Peningkatan terjadi di Jawa non-Jabodetabek sebesar 7,9 persen dari 2,4 juta ton menjadi 2,6 juta. Sedangkan di wilayah Sumatera naik 5,13 persen dari 4,7 juta ton menjadi 4,9 juta ton.

"Peningkatan jumlah penumpang dan barang yang diangkut kereta, terutama di Jawa non Jabodetabek, karena telah beroperasinya jalur ganda lintas utara Jawa Jakarta-Surabaya," kata Suryamin.

Bulan Maret

Sementara itu,jumlah penumpang kereta selama bulan Maret 2015 mencapai 27,3 juta orang naik 19,64 persen dibandingkan bulan Februari 2015 sebanyak 22,8 juta orang.Dari jumlah tersebut, sebagian besar merupakan penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang pelaju (commuter), yaitu sebanyak 21,3 juta orang, naik 78,08 persen dari seluruh penumpang kereta.

Kenaikan penumpang terjadi di semua wilayah yaitu Jabodetabek naik 20,69 persen dari 17,6 juta orang menjadi 21,3 juta orang, Jawa non-Jabodetabek naik 16,76 persen dari 4,6 juta orang menjadi 5,5 juta orang dan Sumatera naik 6,05 persen dari 396 ribu orang menjadi 426 ribu orang.

Sedangkan jumlah barang yang diangkut kereta selama bulan Maret 2015 sebanyak 2,5 juta ton, naik 11,70 persen dari bulan Februari 2015 sebanyak 2,2 juta ton.

Sebagian besar barang yang diangkut tercatat di wilayah Sumatera yaitu sebanyak 1,8 juta ton atau 69,6 persen. Peningkatan di wilayah Sumatera sebesar 17,25 persen dari 1,5 juta ton menjadi 1,8 juta ton dan Jawa non Jabodetabek naik 0,79 persen dari 760 ribu ton menjadi 766 juta ton. (SNO)