JAKARTA - Untuk meningkatkan kemampuan layanan navigasi penerbangan di Bandara SoekarnoHatta, Tangerang, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau lebih dikenal sebagai Airnav Indonesia dan PT Angkasa Pura (AP) II melakukan kerjasama dengan National Air Traffic Services (NATS) Inggris.

Kerja sama tersebut berupa kerjasama konsultasi dan pelatihan peningkatan kapasitas landasan pacu Bandara SoekarnoHatta serta peningkatan SDM navigasi senilai 804.000 poundsterling yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas landasan pacu di Bandara Soekarno Hatta dari 72 pergerakan per jam menjadi 86 pergerakan per jam.

Kerjasama peningkatan layanan navigasi di Bandara Soekarno Hatta tersebut, tetap mengusung keinginan pembangunan east cross taxiway sehingga melancarkan pergerakan pesawat dari landasan pacu utara menuju selatan maupun sebaliknya.

Perjanjian kerja sama itu ditandatangani oleh Managing Director Services National Air Traffic Services (NATS) Inggris Chaterine Mason, Dirut PT AP II Budi Karya Sumadi dan Dirut Airnav Indonesia Bambang Tjahyono, Rabu (3/6) di Kantor Kementerian Perhubungan disaksikan oleh Menteri Perhubungan Ignasus Jonan dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN Moazzam Malik.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Indonesia sangat memperhatikan persoalan keselamatan penerbangan termasuk dalam hal pengaturan navigasi udara. Ia berharap, pelatihan yang dilakukan oleh NATS, lanjutnya, bermanfaat untuk menambah pengetahuan awak navigasi penerbangan maupun pengelola bandara di Indonesia.

“Peningkatan pengetahuan itu sangat penting sehingga bisa menghindari penanganan yang salah yang berujung pada terganggunya keselamatan transportasi,” ucapnya.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Timor Leste dan Asean, Moazzam Malik mengatakan NATS telah berpengalaman mengelola bandara-bandara sibuk di dunia seperti Heatrow dan Gatewick di London sehingga kerja sama itu akan memberikan manfaat berupa transfer pengetahuan dan teknologi bagi Indonesia.“Saya berharap kerja sama ini juga bisa dilakukan di bandara-bandara lainnya, tidak hanya di Soekarno-Hatta,” terangnya.

Di tempat sama Dirut Airnav Indonesia Bambang Tjahyono mengatakan dana 804.000 poundsterling itu disiapkan oleh PT AP II untuk membiayai kerja sama peningkatan kapasitas yang meliputi penyusunan sistem pelatihan, praktik pelaksanaan, serta kunjungan ke London dan penggunaan perangkat lunak navigasi penerbangan.

“Kontrak ini memuat setidaknya delapan paket pekerjaan yang terdiri dari tujuh pekerjaan inti dan satu paket opsional,” ucapnya.

Menurutnya, peningkatan kapasitas landasan pacu di Cengkareng mutlak dilakukan untuk melatih kemampuan jajaran navigasi penerbangan bekerja di landasan yang memiliki intensitas penerbangan yang tinggi.

Dia mengatakan kerja sama itu juga bakal mengulas tentang penerapan standar navigasi penerbangan dan pergerakan pesawat yang baru dan membutuhkan penambahan infrastruktur baru seperti east cross taxiway.

Sedangkan Dirut PT AP II Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya merencanakan untuk membangun east cross taxiway pada 2016. Saat ini pihaknya tengah melakukan negosiasi dengan pengelola kawasan bisnis Soewarna di sisi timur Bandara yang menurut desain akan dilalui oleh infrastruktur tambahan tersebut.(SNO)