(Bojonegoro, 27/3/2014) Jalur rel ganda Semarang-Bojonegoro sepanjang 208 km resmi bisa dioperasikan. Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, ini menunjukkan kalau anak-anak bangsa bisa melebihi Belanda yang membuat jalur rel kereta pada zaman dulu.

"Proses pengerjaan yang seharusnya dua tahun itu bisa selesai dalam 16 bulan. Bahkan pada  jalan rel buatan Indonesia yang melengkung, bisa lebih baik dari rel melengkung sebelumnya yang dibuat Belanda," katanya saat switch over jalur ganda Semarang-Bojonegoro, di Bojonegoro, Selasa (26/3/2014).

Menurut dia, ada tujuh tempat pada rel buatan Belanda melengkung, artinya kecepatan terbatas. Ada taspat, pembatasan kecepatan sampai 60 km/jam. sekarang diperbesar, sehingga bisa 90 km/jam," tegasnya.

Switch over pada jalur rel ganda Semarang-Bojonegoro sudah dilakukan delapan kali sejak Desember 2013 lalu. Seluas 49,338 hektar tanah dilakukan pembebasan demi pembuatan jalur rel ganda.

Dengan sudah dioperasikannya jalur ganda Semarang Tawang-Bojonegoro, sejumlah rel sudah tidak digunakan begitu pula jembatan termasuk yang ada diatas sungai bengawan Solo yang menghub6ungkan Bojonegoro dan Cepu.

"Yang tidak digunakan itu tidak banyak, kalau yang jembatan nanti dibongkar dan dipasang ditempat lain yang cocok ukurannya," imbuh Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Hermanto Dwi Atmoko.(BN)