(Surabaya, 3/10/2013) Pengembang mobil murah diminta mulai memikirkan untuk mengembangkan angkutan umum massal yang murah dan hemat energi. Dengan pengembangan angkutan umum massal yang murah dan hemat energi, diharapkan banyak keuntungan yang akan didapatkan oleh masyarakat. “Kenapa tidak membuat angkutan umum masaal yang murah seperti bus dan angkutan kota, jangan mobil pribadi. Coba buat angkutan umum yang murah dan hemat energi,” ujar Menhub di sela-sela kegiatan Rakornis Perhubungan Darat dan Penyerahan Penghargaan Wahana Tata Nugraha Tahun 2013, di Surabaya (3/10).

 
Menhub mengaku sudah berbicara dengan pihak Organda agar angkutan umum massal yang ada saat ini diremajakan. “Kita bikin peremajaan. Makanya tadi saya ajak Organda untuk melakukan peremajaan kendaraan. Dengan mobil murah saya akan minta kepada isdustri kalau bisa kasih kredit lagi. Supaya sudah murah, kredit lagi. Jadi mereka betul-betul melakukan peremajaan karena kendaraan saat ini menimbulkan polusi dan banyak yang umurnya sudah lebih dari 20 tahun masih dipakai,” terang Menhub.
 
Menhub mengatakan pihaknya mendukung kebijakan mobil murah ini sebagai bagian dari produksi dalam negeri. Namun ia menyarankan agar distribusi mobil murah dititikberatkan untuk daerah-daerah di luar pulau Jawa, kerena jalan-jalan  di Jawa yang sudah sempit dan mulai macet. “Memang mobil yang dibuat itu adalah mobil yang hemat energi dan terjangkau. Persoalannya terutama di pulau jawa. Saya sarankan titik beratnya kalau bisa di luar pulau Jawa dululah, karena yang di luar Jawa masih memungkinkan sekali, sambil kita siapkan jalan di sini supaya kalau di Jawa di beli bisa ditampung,” katanya.
 
Ia juga mengatakan tidak dapat melarang seseorang untuk membeli mobil murah, karena hal tersebut terkait dengan hak asasi manusia. Karenanya ia memberi solusi dan menyarankan agar mobil murah ini dipakai pada hari Sabtu dan Minggu saja. “Kita tidak bisa melarang orang untuk membeli mobil murah itu. Kalaupun begitu coba diatur kalau bisa dipakainya tiap hari Sabtu dan Minggu saja supaya tidak penuh” tuturnya. (HH)