(Semarang, 13 Agustus 2013) Pelaksanaan mudik lebaran 1434H maupun pada saat arus balik dengan menggunakan angkutan kereta api berlangsung lancar. Tidak terlihat antrian maupun penumpukan calon pemudik di stasiun.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono di stasiun Poncol, Semarang Selasa (13/8) mengatakan, dari pengamatannya dan berdasarkan laporan dari pihak PT Kereta Api, arus mudik berjalan dengan lebih merata baik di jalur selatan maupun utara.

Puncak arus mudik dengan kendaraan roda empat juga merata. Kalau tahun-tahun sebelumnya jumlah kendaraan di kawasan pantura bisa mencapai 5 kali lipat dibanding hari-hari biasanya, pada lebaran kali ini diperkirakan paling tinggi hanya 3 kalinya dan untuk jalur selatan diperkirakan hanya 2,5 kali. Pemudik dengan menggunakan mobil pribadi menyebar merata di jalur pantura, selatan dan tengah. "Tidak se ekstrim tahun-tahun sebelumnya," kata Bambang.

Wamenhub menambahkan, banyak hal yang menyebabkan pelaksaan arus mudik berjalan lancar dan tidak terjadi kemacetan hingga ber jam-jam sebagaimana mudik tahun-tahun sebelumnya. Misalnya, masa cuti bersama yg kebih panjang sehingga banyak yg sudah mulai mudik jauh-jauh hari. Biasanya puncak mudik terjadi pada H-3 dan H-2. Tahun ini arus mudik sudah terjadi pada H-6 hingga H-4. Itu terjadi karena perusahaan telah membayar THR lebih awal. Yang tidak dapat dipungkiri adalah banyaknya program mudik gratis yang diselenggarakan perusahaan swasta, BUMN bahkan Juga Kementerian Perhubungan yang mengangkut pemudik sepeda motor dengan truk dan penumpangnya dengan bus, dengan kereta dan juga kapal laut.

Tidak terjadinya penumpukan calon pemudik di sejumlah stasiun menurut Direktur Komersial PT Kereta Api Indonesia, Sulistyo Wimbo Harjito yang mendampingi Wamenhub di stasiun Poncol mengatakan, karena masyarakat sudah memahami mekanisme pemesanan tiket kereta.

Untuk diketahui, PT Kereta Api telah menjual tiket kereta angkutan lebaran sejak 3 bulan lalu. Pembelian tiket juga tidak harus dengan cara mendatangi stasiun, tapi bisa melalui website, kantor pos, Indomaret, Alfamart maupun travel agen. Jadi tidak lagi terjadi penumpukan di loket-loket stasiun saat melakukan pemesan tiket.

PT Kereta Api juga menerapkan aturan yang ketat. Jika jumlah seat terjual semua, maka secara otomatis loket-loket maupun gerai-gerai penjualan lainnya tidak dapat menjual tiket. Hal lain, hanya mereka yang namanya tercetak di tiket dan sama dengan tanda pengenal yang boleh masuk ke areal penumpang di stasiun.

"Karena masyarakat sadar, meski ngantri di loket berjam-jam kalau seatnya sudah habis ya tidak mungkin bisa beli tiket. Begitu juga mereka yg belum mengantongi tiket tidak akan bisa lolos naik kereta," ujar Wimbo. (JO)