JAKARTA – Kereta Api diperkirakan akan menjadi angkutan favorit pemudik pada masa angkutan lebaran tahun ini. Jumlah penumpang Kereta Api pada masa angkutan lebaran tahun ini diprediksi akan meningkat sekitar 9% dibandingkan jumlah penumpang tahun lalu. Hal tersebut dikemukakan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat menjadi Inspektur Upacara Apel Siaga Kesiapan Angkutan Lebaran Tahun 2015 / 1436 H Untuk Angkutan Kereta Api, Kamis (2/7) di Stasiun Gambir, Jakarta.

“Untuk musim lebaran di tahun 2015 ini, jumlah pemudik diperkirakan mencapai lebih dari 20 juta orang khususnya di Pulau Jawa atau dari Pulau Jawa, atau mengalami kenaikan sebesar 2% dari tahun sebelumnya. Khusus untuk jumlah pemudik yang akan menggunakan kereta api pada tahun ini, diperkirakan lebih dari 5,5 juta orang, atau meningkat sekitar 9% dari tahun sebelumnya”, terang Jonan.

Dibandingkan dengan moda angkutan lainnya, menurut Jonan, kenaikan jumlah penumpang yang paling tinggi pada tahun ini akan ada pada moda kereta api. Untuk angkutan udara, awalnya jumlah penumpang diperkirakan naik sekitar 2%,

“Tapi karena banyak (maskapai) yang mengajukan penambahan penerbangan, mungkin kenaikannya bisa sampai 3%,” tambah Jonan.

Untuk angkutan laut, jumlah penumpang dibandingkan dengan tahun lalu diprediksi akan mengalami kenaikan sekitar 2% saja. Sedangkan jumlah penumpang angkutan penyeberangan diperkirakan naik sekitar 3% dibanding tahun lalu.

Sementara itu, jumlah penumpang angkutan darat (menggunakan bus), justru diprediksi mengalami penurunan sekitar 5% dibandingkan dengan tahun lalu. Namun Jonan berharap prediksi penurunan jumlah penumpang bus ini tidak sepenuhnya terjadi.

“Mudah-mudahan sih tidak turun ya. Kami berharap tidak turun, supaya yang naik mobil pribadi atau sepeda motor bisa beralih naik bus, atau kereta api,” harap Jonan.

Mengingat peningkatan jumlah penumpang yang diprediksi naik secara signifikan, Jonan meminta PT. KAI sebagai operator angkutan lebaran untuk meningkatkan pelayanan kepada para penumpangnya. Ada dua hal, menurut Jonan, yang harus diutamakan. Yang pertama adalah mengutamakan keselamatan perjalanan KA. Sedangkan yang kedua mengutamakan pelayanan kepada pelanggan.

Untuk memastikan keamanan jalur KA, Jonan meminta PT KAI untuk meningkatkan koordinasi dengan pihak Kepolisian, TNI serta Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk mengawasi jalur kereta api di wilayah yang rawan terjadi longsor atau terjadi gangguan-gangguan keamananlainnya.

“Terkait dengan pengamanan prasarana, KAI saya minta wajib menempatkan petugas untuk mengawasi dan menjaga terhadap gangguan-gangguan itu, kalau bisa dijaga 24 jam, Pak, sehingga keselamatan itu dapat lebih baik,” tandas Jonan.

Mengenai pelayanan kepada masyarakat, Jonan menginginkan setiap petugas di lapangan tetap mengedepankan keramahan dalam melayani dan kesabaran dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi di lapangan.

Menurut Jonan, meskipun sistem pelayanan perkeretaapian sudahmembaik dari tahun ke tahun, termasuk sistem ticketing perkeretaapian, namun praktek-praktek percaloan ataupun praktek-praktek lain yang dapat mengganggu operasi lebaran itu harus dapat diantisipasi dan dikurangi semaksimal mungkin. (DIS)