(Jakarta, 7/11/2013) Anak-anak merupakan aset investasi bangsa, untuk itu keselamatan anak-anak di jalan harus ditingkatkan. Menteri Perhubungan E. E. Mangindaan menekankan hal tersebut saat memberikan sambutan dan nasihat kepada anak-anak SD Bhakti Mulya 400 Pondok Indah yang berkunjung ke kantor pusat Kementerian Perhubungan, Kamis (7/11).
 
Menurut Menhub, berdasarkan data WHO, bahwa kecelakaan jalan pada anak-anak usia 5 s.d 14 tahun merupakan penyebab kematian ke dua setelah infeksi pernafasan. “Oleh karena itu kondisi ini harus diminimalisir agar kecelakaan yang menimpa anak-anak dapat ditekan sampai titik terendah. Terlebih lagi anak-anak ini merupakan aset investasi bangsa di masa depan yang perlu mendapat perhatian bersama,” ujarnya.
 
Ia menambahkan saat ini Kementerian Perhubungan telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan keselamatan jalan anak-anak di Indonesia khususnya selamat dalam perjalanan dari dan ke sekolah. Beberapa program yang telah dijalankan diantaranya adalah melalui manajemen rekayasa lalu lintas di kawasan sekolah yang dikenal dengan ZoSS (“Zona Selamat Sekolah”), membuat maskot keselamatan jalan Indonesia yang dikenal dengan ZETA (Zebra Sahabat Kita) dan mengangkat Duta Anak untuk keselamatan jalan kerjasama dengan majalah Bobo, serta pembagian helm anak-anak sebanyak 21 ribu di seluruh wilayah Indonesia.
 
Menhub juga berpesan agar anak-anak jangan mengemudikan kendaraan baik itu sepeda motor atau mobil sebelum waktunya (belum memiliki Surat Ijin Mengemudi). “Karena secara fisik dan emosional anak-anak belum siap,” katanya.
 
Di akhir nasihatnya Menhub berpesan dalam menyeberang jalan harus menggunakan zebra croos, dengan melakukan prinsip 4T yaitu T1, Tunggu sejenak, sampai lalu lintas relatif kosong; T2 Tengok Kanan, harus menunggu sejenak sampai lalu lintas relatif kosong, gunakan mata dan telinga; T3  Tengok Kiri, lihat arus lalu lintas sebelah kiri dan T4 Tengok Kanan Lagi, untuk memastikan tidak ada kendaraan yang mendekat. (HH)