(Jakarta, 14/3/2014) Setiap peristiwa yang terjadi di penerbangan baik nasional maupun dunia internasional selalu menjadi evaluasi bersama. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan  kehati-hatian terutama dalam keamanan dan keselamatan dalam penerbangan.

Menurut Dirjen Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan Herry Bakti S Gumay, evaluasi kerap dilakukan pihaknya untuk bahan ingatan agar tidak terulang dan terjadi pada penerbangan nasional.

"Kita pasti akan mengevaluasi, baik itu kejadian di dalam negeri maupun maskapai di luar negeri ," kata Herry di Jakarta, Kamis (13/3).

Khusus untuk peristiwa yang dialami maskapai dalam negeri, lanjut Herry, pihaknya akan menunggu hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Selanjutnya dilakukan evaluasi dan ditentukan langkah-langkah yang dapat diambil untuk antisipasi di masa mendatang.

"Ini (evaluasi) dilakukan bukan untuk mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, namun untuk menjadi perhatian dan meningkatkan keamanan dan keselamatan transportasi," imbuh Herry.

Herry juga menyinggung peristiwa yang terjadi pada penerbangan Malaysia Airlines (MAS), Sabtu (8/3) lalu. Menurutnya, tanpa diminta pihak Malaysia, Ditjen Perhubungan Udara langsung memberikan informasi yang terekam di wilayah radar Indonesia.

Pada saat itu, lanjut Herry, dari data ADSB radar di Pulau Matak sempat berhasil terdeteksi radar posisi lintang  MAS di wilayah berdekatan dengan laut Cina Selatan.

"Itu kami laporkan ke mereka tanpa diminta, untuk bisa menjadi pelengkap informasi mereka terkait hilangnya pesawat MAS," kata Herry. (CHA)