(Jakarta, 30/6/2010) Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Rabu (30/6), bertolak dari Jakarta menuju Madiun, Jawa Timur, untuk meninjau lokasi anjloknya KA Logawa. Selain mengunjungi lokasi kejadian, Wamenhub juga mendatangi rumah sakit tempat para korban selamat dirawat.

Informasi yang dihimpun  www.dephub.go.id menyebutkan bahwa peninjauanWamenhub yang didampingi Direktur Jenderal Perkeretaapian Tundjung Inderawan, diantaranya bertujuan melihat secara langsung kondisi di lapangan terkait invetarisasi masalah yang berpotensi menjadi penyebab kecelakaan tersebut guna menentukan kebijakan yang akan di ambil ke depan.

Wamenhub bertolak dari Jakarta menuju Madiun dengan menggunakan penerbangan pukul 09.30 WIB. Setibanya di Bandara Iswahyudi Madiun Wamenhub dan rombongan langsung mendatangi RSUD dr Soedono, Kota Madiun, tempat sejumlah korban di rawat. Setelahnya, Wamenhub bergerak menuju lokasi anjlokan di i Dusun Petung, Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jatim.

Sementara itu sumber yang diperoleh www.dephub.go.id juga menyebutkan PT Kereta Api dan PT Jasa Raharja sendiri saat ini tengah memproses pemberian bantuan dan santunan kepada para korban, baik yang tewas maupun yang mengalami luka-luka. Diantara penumpang tersebut termasuk yang selamat dan tidak mengalami cidera juga diberikan bantuan oleh PT KA. Bentuknya, pemberian fasilitas kepada mereka untuk melajutkan perjalanan maupun pulang ke rumah masing-masing. Sementara pemberian santunan kepada para korban dilakukan oleh PT Jasa Raharja.
 
KNKT Utus Lima Investigator

Menyusul kejadian kecelakaan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengutus lima investigator untuk menyelidiki penyebab kecelakaan anjloknya KA Logawa yang menewaskan sedikitnya delapan penumpang tersebut.

Ketua KNKT Tatang Kurniadi menjelaskan, kelima investigator tersebut dikirim secara berkala mulai Selasa hingga hari ini, Rabu (30/6). Mereka adalah Whosep yang dikirim dari Jogja, Kartono (Klaten), Lucky Bindri (Jakarta), Eddy Sasongko (Jakarta), Rosi (Denpasar), serta Ir. Kunsabdono (Bandung) yang bertindak sebagai pimpinan investigatasi.

”Informasi sementara yang kami himpun dari laporan investigator di lapangan, total korban meninggal dari KA tujuan Purwokerto-Surabaya itu sebanyak enam orang. Mereka sudah dievakuasi. Sementara yang masih terjepit masih dalam penanganan. Sedangkan jumlah korban luka, baik berat maupun ringan, masih diinventarisasi,” jelasnya, Rabu (30/6).

Dijelaskan, dalam peistiwa itu, rangkaian kereta dari KA 158 yang terguling dari rel adalah kereta klas ekonomi (K3) bernomor seri 93701, 93702, dan 64503. Sementara yang mengalami anjlok, K3 66507, 93529, serta kereta makan klas 3 (KMP3) 66709. ”Sisanya tetap pada posisinya di atas rel. Yaitu K3 93536, 65534, 93525, dan 93526,” papar Tatang.
 
Hingga saat ini, proses evakuasi terhadap kereta yang terguling masih terus dilakukan. Akibat proses evakuasi yang belum selesai itu, aktivitas pelayanan di Stasiun Madiun dan stasiun wilayah Daop VII Madiun lainnya sempat lumpuh. Ratusan calon penumpang kecewa karena tidak ada kereta yang berangkat dari Stasiun Madiun. Untuk itu, PT KA Daop VII Madiun mengalihkan jalur kereta melalui jalur utara, yakni lewat Solo, Cepu, Bojonegoro, dan Surabaya. (DIP)