(Jakarta, 27/01/10) Maskapai penerbangan Garuda Indonesia dituntut untuk mampu menjadi ikon penerbangan nasional di mata dunia, seiring dengan penobatannya sebagai maskapai berpelayanan ”Bintang Empat” oleh lembaga swasta pemeringkat maskapai penerbangan dunia, Skytrax.
 
Pernyataan berisi harapan tersebut diungkapkan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono saat memberikan sambutan dalam acara penyerahan sertifikat status ”Maskapai Bintang Empat” bagi Garuda tersebut di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (27/1). ”Saya merasa bangga dengan pencapaian ini,” imbuh Wamenhub, yang pada kesempatan tersebut didampingi Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti S Gumay.
 
Menurut Wamenhub, Garuda sedianya tidak merasa puas dengan predikat barunya itu. Maskapai pelat merah ini harus menjadikan status barunya sebagai pemicu untuk terus mengupayakan peningkatan pelayanan. ”Garuda harus menjadikan ini sebagai tantangan untuk naik level menjadi maskapai ”Bintang Lima”, yang saat ini baru dipegang oleh enam maskapai internasional,” ungkapnya.
 
Dari enam maskapai yang dimaksudkan Wamenhub tersebut, empat di antaranya memiliki jadwal penerbangan ke Indonesia, yaitu Cathay Pacific, Malaysia Airlines, Qatar Airways, dan Singapore Airlines. Sedangkan dua maskapai lainnya adalah Asiana Airlines dan Kingfisher Airlines. ”Pelayanan, sebagaimana dikemukakan Presiden SBY, harus selalu ditingkatkan agar kita harus agar kita bisa duduk sejajar di level internasional. Wajah transportasi kita harus bisa kita ubah. Capek juga kalau kita harus lagi-lagi mendengar keluhan jadwal penerbangan terlambat, dll,” imbuh Wamenhub.
 
Menurut Wamenhub, pemerintah sendiri terus berupaya untuk memperbaiki wajah sistem transportasi nasional menjadi relatif jauh lebih baik dari kondisi saat ini. Untuk menciptakan sistem transportasi yang baik, menurutnya, Indonesia membutuhkan fondasi yang konsisten. ”Inilah yang diperbuat Kementerian Perhubungan selama masa 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu II, yaitu membuat fondasi sistem transportasi yang kokoh. Di antaranya dengan mengantisipasi bottle necking serta mengembangkan pola connectivity, yaitu keterhubungan sarana transportasi untuk memperkuat wilayah nusantara kita dan ekonomi domestik yang telah berhasil membentengi Indonesia dari pengaruh krisis ekonomi global. Kita bisa bertahan karena ekonomi domestik kita yang kuat,” papar Wamenhub.
 
Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar yang juga hadir dalam seremoni tersebut mengungkapkan hal senada. ”Momentum ini harus bisa menjadi pembangkit Garuda untuk lebih maju dan melebarkan sayapnya untuk meningkatkan daya jangkau yang lebih jauh. Tidak hanya terbang ke kawasan Asia, tetapi juga bisa terbang lagi ke Amerika dan negara-negara Eropa seperti dulu,” ujarnya.
 
Sementara itu Dirut Garuda Emirsyah Satar menjelaskan bahwa peraihan sertifikat “Bintang Empat” tersebut sejalan dengan program transportasi bisnis yang dijalankan perusahaannya. ”Upaya perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan terus kita lakukan. Baru kemarin, kita juga menyediakan layanan baru ’immigration on board’, yaitu proses pengurusan visa di pesawat untuk rute Jepang-Jakarta,” paparnya.
 
Untuk diketahui, Skytrax merupakan lembaga swasta pemeringkat maskapai penerbangan internasional yang berkedudukan di London, Inggris, dan berdiri sejak 1989. Institusi ini memiliki kemampuan dalam melakukan analsa dan studi riset peningkatan layanan terhadap keseluruhan industri penerbangan termasuk bandara. Saat ini, Skytrax menjadi satu-satunya lebaga pemeringkat independen yang menjadi acuan seluruh maskapai penerbangan internasional.
 
Penyerahan predikat pelayanan Bintang Empat kepada Garuda didasari pada hasil audit Skytrax yang dilakukan sejak 2009 terhadap sejumlah rute penerbangan internasional yang dilayani Garuda, seperti Singapura, Melbourne, Beijing, Denpasar (Bali), Jakarta, Perth, Sydney, Hongkong, dan Seoul.
 
CEO Skytrax Edward M Plaisted mengungkapkan, hasil audit lebaganya menyebutkan bahwa Garuda dinilai layak untuk naik peringkat, dari maskapai “Bintang Tiga” menjadi “Bintang Empat” dan duduk bersama 25 maskapai lain di level ini. ”Garuda Indonesia telah mengalami transformasi menuju peningkatan layanan secara signifikan secara terus menerus dalam beberapa tahun ini,” ujarnya. (DIP)