(Jakarta, 30/6/2010) Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono meminta agar evakuasi gerbong KA Logawa yang terguling bisa dilakukan secepatnya mengingat padatnya jalur kereta api pada musim liburan sekolah. Penegasan Wamenhub tersebut dilontarkan ketika meninjau lokasi kecelakaan Rabu (30/6), dimana saat itu jalur perlintasan kereta api antara Nganjuk-Madiun yang menjadi lokasi tergulingnya KA Logawa masih ditutup terkait masih dilakukannya proses evakuasi terhadap tiga bagian kereta ekonomi tersebut. Ditargetkan, selepas Maghrib atau sekitar pukul 18.30 WIB hari Rabu (30/6), evakuasi ketiga kereta itu selesai dilakukan dan perlintasan kembali dibuka.
Menurut Wamenhub jalur itu sendiri sebenarnya sudah bisa dilalui dengan pembatasan kecepatan, antara 5-10 km/jam.”Tapi, karena proses evakuasi gerbong yang terguling belum selesai, jalur diputuskan untuk ditetap ditutup dari pada nanti setelah dibuka harus ditutup kembali karena terganggu proses evakuasi. Sampai proses itu selesai, arus tetap dilaihkan melalui jalur utara,” jelasnya. Tim evakuasi yang terdiri dari personel PT Kereta Api dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, lanjut Wamenhub, menjanjikan proses pengangkatan tiga badan kereta yang terguling rampung selepas waktu Maghrib, atau sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu pula, jalur akan dibuka kembali secara normal, meski pembatasan kecepatan masih harus dilakukan. ”Kita harapkan (evakuasi) lebih cepat lebih baik, mengingat padatnya jadwal perjalanan KA pada masa liburan sekolah ini,” ujarnya.
Sebelum meninjau lokasi kecelakaan, Wamenhub yang didampingi Direktur Jenderal Perkeretaapian Tundjung Inderawan, menyempatkan diri untuk mengunjungi RSUD Caruban, Madiun, tempat korban kecelakaan dirawat secara intensif. Dijelaskan, dari total 84 korban luka yang dilarikan ke RS tersebut, 66 di antaranya sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. Sementara 18 korban lainnya masih harus mendapatkan perawatan. Secara menyeluruh, tidak ada korban di RS ini yang menderita luka sangat parah. Ada pun yang terberat hanya satu korban menderita patah tulang.
Di rumah sakit tersebut, Wamenhub sempat menyampaikan belasungkawa serta memberikan dorongan moril kepada korban dan keluarganya. Menurut Wamenhub, tujuan dirinya mengunjungi rumah sakit adalah untuk memastikan bahwa penanganan yang diberikan tim medis kepada para korban dilakukan dengan baik. ”Untuk pembiayaan para korban selama mendapatkan perawatan ditanggulangi oleh PT Kereta Api dan Jasa Raharja,” jelasnya. Kemudian terkait proses penyelidikan terhadap penyebab kecelakaan itu sendiri, Wamenhub menekankan untuk menunggu hasil investigasi yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan tim dari Ditjen Perkeretaapian selaku regulator. ”Sampai saat ini, proses investigasi sedang berjalan dan masih terus dilakukan. Target investigasi bukan mencari siapa tersangka, tetapi untuk dijadikan masukan pencegahan kecelakaan di masa mendatang,” pungkas Wamenhub. (DIP)