(Jakarta, 3/10/2010) Jumlah total korban tewas akibat peristiwa tabrakan antara KA Argobromo Anggrek dan KA Senja Utama di Stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (2/10), dipastikan sebanyak 34 orang. Jumlah tersebut merupakan konfirmasi terakhir yang dirangkum dari seluruh pihak terkait di lapangan dan proses identifikasi tim dokter.
"Seluruh jenazah saat ini telah dibawa pulang oleh keluarga masing-masing. Total yang tercatat setelah diverifikasi ke rumah sakit-rumah sakit tempat evakuasi korban, jumlahnya ada 34 orang," jelas Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan, Minggu (3/10).
Bambang mengatakan, memang sempat terjadi kesimpangsiuran data terkait jumlah korban yang meninggal pada tragedi tersebut, terutama di kalangan para pekerja media. Hal itu terjadi mengingat banyaknya sumber yang dikutip di lapangan, serta perkembangan kondisi yang terjadi seputar proses evakuasi di lokasi kejadian dan rumah sakit yang menjadi tempat evakuasi.
"Tetapi angka (34) ini data hasil verifikasi terkini. Semula, data meninggal memang 36 orang. Hal ini karena adanya beberapa potongan tubuh yang terpisah. Tetapi ternyata setelah identifikasi, potongan tubuh yang diperkirakan milik 2 orang itu ternyata satu orang. jadi jumlah korban meninggal seluruhnya sebanyak 34 orang," paparnya.
Dijelaskan, posisi penanganan hingga Minggu (3/10) pukul 15.00 WIB, dari total 34 jenazah korban, 33 di antaranya telah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan. Sementara satu jenazah lain masih berada di RS Ashari Pemalang dalam proses penyerahan atau pengiriman kepada pihak keluarga. "Jadi bisa dipastikan mulai Minggu malam tidak ada lagi jenazah terisa di rumah sakit," imbuhnya.
Sementara jumlah total korban yang mengalami luka berat sebanyak 34 orang, dan dua lainnya luka ringan. Beberapa di antara korban tersebut saat ini masih menjalani perawatan di Pemalang, yaitu seorang di RS Ashari dan tiga korban di RS St. Maria. Sedangkan 30 korban lain dirujuk ke berbagai RS di daerah tempat tinggal korban, seperti Semarang, Pekalongan, dan Solo, sesuai permintaan keluarga. "Dilaporkan, dua korban luka lainnya sudah pulang ke rumah masing-masing," pungkas Bambang.
Kemudian terkait insiden di Stasiun Purwosari, Solo, data korban relatif tidak mengalami perubahan. Yakni meninggal sebanyak satu orang dan yang mengalami luka-luka sebanyak empat orang. "Korban meninggal juga sudah diambil keluarga untuk dimakamkan. Sedangkan koban luka, satu di antaranya telah pulang ker umah, dan tiga korban lainnya masih dirawat di RS Kasih Ibu Solo," imbuh Bambang.
Saat ini, penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) Ditjen Perkeretaapian Kemenhub yang bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) selaku pihak yang paling berwenang menyelidiki peristiwa kecelakaan ini sebagaimana ditegaskan UU Perkeretaapian No. 23/2007, masih mengumpulkan bukti dan fakta di lapangan serta para saksi untuk menemukan penyebab pasti kedua kecelakaan tersebut. (DIP)