(Jakarta, 25/11/2012) Untuk mengingatkan diri terhadap korban kecelakaan lalu lintas, Kemenhub melalui Direktorat Keselamatan Transportasi Darat, Ditjen Perhubungan Darat melaksanakan Peringatan Hari Korban Kecelakaan Jalan Sedunia pada Minggu (25/11) dengan menyelenggarakan beberapa kegiatan seperti Bakti Sosial, Malam Renungan, dan Sosialisasi Keselamatan Jalan. 

 
Acara dihadiri Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Kakorlantas Polri Puji Hartanto, Direktur Keselamatan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan Hotma Simanjuntak, perwakilan korban kecelakaan, dan para pemangku kepentingan.
 
Pelaksanaan acara ini bertujuan untuk mendorong seluruh pihak di bidang transportasi jalan agar lebih meningkatkan peranannya masing-masing dalam mengurangi tingkat kecelakaan di jalan. Selain itu juga memberikan kesadaran bagi pengguna jalan untuk memerhatikan keselamatan dan lebih berhati hati dalam berkendara agar terhindar dari kecelakaan. 
 
Dalam sambutannya pada acara Malam Renungan yang dilaksanakan di Lapangan Banteng, Minggu malam (25/11), Wamenhub mengemukakan, dari testimoni para korban kecelakaan lalu lintas diharapkan bisa memberikan motivasi dan hal-hal positif bagi masyarakat pada umumnya dan bisa mengilhami agar dapat lebih berhati-hati dan mencegah kecelakaan yang dapat dimulai dari diri sendiri. 
 
Selain itu, diharapkan pula dapat menumbuhkan semangat dan tekad untuk lebih memerhatikan keselamatan. Pencanangan zero accident bukan mengada-ada, tapi memang ingin dicapai. "Tekad kita adalah zero accident,  ada upaya yang lebih kuat lagi dari berbagai pihak. Harapan membulatkan tekad untuk langkah lebih nyata," ujar Wamenhub di Jakarta, Minggu malam (25/11). 
 
Seperti diketahui, berdasarkan data kepolisian, sepanjang 2012, sedikitnya 32.000 orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas dimana 67% diantaranya merupakan mereka yang berusia produktif 22-50 tahun.  Untuk itu, dengan bergandengan tangan antara Pemerintah dan para Pemangku kepentingan diharapkan bisa memberikan kontribusi positif untuk mencapai zero accident pada 2020 mendatang.
 
Peran serta dari dunia usaha, menurut Wamenhub diantaranya berupaya  melalui kampanye-kampanye, penyedia angkutan motor dan  pabrikan pada musim mudik lebaran menyediakan alat angkut yang lebih nyaman dan aman, dan meningkatkan peralatan di kendaraan dengan peralatan yang lebih canggih seperti sistem pengereman, dan lain sebagainya. 
 
"Keterlibatan masyarakat juga sangat dibutuhkan untuk mendukung peningkatan kesadaran keselamatan. Bila ditemukan hal-hal yang melanggar, kalau perlu diambil gambarnya dan dilaporkan ke Kepolisan atau ke Dinas Perhubungan," tandas Wamenhub.  (CHAN)