JAKARTA - Dalam upaya meningkatkan keselamatan penyelenggaraan perkeretaapian di tanah air, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memasang 11 pintu perlintasan sebidang di sejumlah tempat di Sumatera dan Jawa.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko mengatakan 11 pintu perlintasan sebidang telah dilengkapi dengan warning system dengan mode operasi semi otomatis.
"Nantinya dengan warning system tersebut, pada jalur rel akan ditempatkan alat pendeteksi kereta api atau wheel detector berjarak 1000 hingga 1500 meter di kanan atau di kirim pos perlintasan ataupun stasiun," kata Hermanto di Jakarta, Senin (9/11).
Ia menambahkan wheel detector tersebut berfungsi untuk memberikan peringatan kepada penjaga perlintasan pada saat kereta melintas berjarak 1000-1500 meter dari pos perjagaan ataupun stasiun. Sehingga pintu perlintasan dapat segera ditutup untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya kecelakaan.
Menurut Hermanto, kondisi sekarang ini, penjaga pintu perlintasan harus menghafal atau mengingat jadwal perjalanan kereja api. Dengan adanya warning system semakin membantu peringatan kepada penjaga pintu. Apabila terjadi kesalahan atau kealpaan untuk segera menutup pintu perlintasan pada saat kereta melintas.
"Untuk ini kami menandatangani kontrak pengadaan 11 pintu pelintasan kereta api dengan PT Pulang Karya. Nilai kontraknya mencapai Rp 20,9 miliar. Dan ini merupakan upaya untuk meningkatkan keselamatan," katanya.
Kesebelas pintu perlintasan tersebut, sebanyak lima pintu akan ditempatkan di pelintasan double track di Pulau Jawa yaitu tiga di pintu di Tegal, Cirebon dan Cikampek. Sementara 6 sisanya akan ditempatkan di Pulau Sumaterayaitu di Binjai, Medan, Palembang, Ogan Kumiring Ilir, Tanjung Karang, dan Lampung Utara. (SNO)