(Jakarta, 21/9/2012) Pertemuan the ACCSQ Automotive Product Working Group (APWG) ke-16 secara resmi berakhir pada hari ini (21/9) di Grand Royal Panghegar Bandung, Jawa Barat.

Rangkaian pertemuan yang diselenggarakan pada 20-21 September 2012 ini didahului oleh Pertemuan The Third Workshop on Automotive Regulations and Certification under the Cooperation between ASEAN and Japan: Electric Vehicle and WP 29, yang telah diselenggarakan pada 18 September 2012, dan The Eighth Meeting of the Task Force for Mutual Recognition Arrangement on Type Approval for Automotive Products yang diselenggarakan pada 19 September 2012.

Pertemuan the ACCSQ Automotive Product Working Group (APWG) ke-16 dipimpin oleh Mr. Yan S. Tandiele, Deputy Director for Component Industry, Ministry of Industry, Indonesia dan co-chaired oleh Associate Professor Phulporn Saengbangpla, Honorary President, Society of Automotive Engineers of Thailand.

Pertemuan tersebut dibuka oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Ditjen Perhubungan Darat, Sugihardjo pada (20/9) di tempat yang sama. Dalam sambutan ketika membuka pertemuan tersebut, Sugihardjo menekankan pentingnya kebutuhan harmonisasi dan MRA dari regulasi kendaraan bermotor internasional, dimana untuk menunjang hal tersebut masing-masing negara ASEAN dituntut untuk mempersiapkan sumber daya manusia, infrastruktur dan regulasinya.

Setelah melalui pembahasan selama 2 hari, Pertemuan the ACCSQ Automotive Product Working Group (APWG) ke-16 secara resmi berakhir pada hari ini (21/9). Salah satu agenda pembahasan dalam pertemuan dua hari tersebut adalah terkait Harmonisation of National Standards and Technical Requirements and Regulations with UNECE Regulations.  Pertemuan mencatat presentasi dari delegasi Malaysia akan kebutuhan R14.06 terutama pada fitment dan pengujian ISOFIX dan 3-points belts. Namun pertemuan menggarisbawahi bahwa masing-masing negara anggota ASEAN memiliki persyaratan yang beragam, baik 2 points belt (series 04) maupun 3 points belt (series 06) sebagaimana yang dipersyaratkan dalam regulasi domestik masing-masing negara. Pertemuan juga mencatat bahwa negara-negara anggota ASEAN yang masih mengimplementasikan series 04, mereka akan menerima juga series 06 manakala diimpor ke negara mereka. Mengingat the APWG saat ini sedang dalam proses harmonisasi persyaratan teknis dari UNECE Regulation, sidang pertemuan menyepakati seluruh negara anggota ASEAN untuk memasukkan informasi ketika mengirimkan tanggapan mereka atas deviasi standar untuk harmonisasi regulasi UNECE 19.

Pada pembahasan diskusi mengenai R16.06, dimana penyimpangan yang diharapkan dari negara anggota ASEAN dalam mengikuti peraturan yang ada, pertemuan mencatat kebutuhan untuk memberikan informasi yang sama pada Regulasi UNECE yang lain untuk menentukan tingkat harmonisasi oleh masing-masing negara anggota. Pertemuan juga mencatat informasi dari Singapura, seperti yang muncul pada footnote dari the Template of Monitoring the Modification Status of Alignment with UNECE Regulations, sebagai contoh penyimpangan bahwa negara anggota ASEAN lain dapat diberikan ke Malaysia untuk konsolidasi.

Pertemuan the ACCSQ Automotive Product Working Group (APWG) ke-16 kali ini dihadiri oleh delegasi dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos PDR, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Perwakilan dari Sekretariat ASEAN dan ASEAN Automotive Federation juga turut hadir. Pada akhir pertemuan, peserta menyepakati bahwa pertemuan selanjutnya (the 17th APWG) akan diselenggarakan pada Februari 2013 di Laos PDR. (RS)