TARAKAN - Sebagai salah satu pintu gerbang Provinsi Kalimantan Utara, Bandar Udara Juwata Tarakan terus berbenah. Salah satu pembenahan yang telah dilakukan yaitu rampungnya pengerjaan terminal baru yang rencananya beroperasi penuh pada akhir tahun 2015 ini.

Beberapa infrastruktur lain terus dilakukan peningkatan, seperti penyempurnaan landasan pacu (runway), penambahan lampu isyarat pesawat saat landing dan take off malam hari. Kementerian Perhubungan melalui APBN telah menggelontorkan dana sebesar Rp 170 miliar untuk peningkatan tersebut.

Menurut Kepala Bandara Juwata Tarakan, Syamsul Banri, menjelang peresmian (soft opening) terminal baru yang menurut rencana akan dilaksanakan 1 Juli 2015 ini, pihaknya masih terus melakukan pembenahan. Di mana banyak hal yang harus dibenahi demi menjadikan Juwata sebagai bandara Internasional. Apalagi letaknya di perbatasan dengan negara tetangga (Malaysia), tentu menjadikan Juwata sebagai pintu gerbang yang terbaik di Provinsi Kaltara.

“Tahun ini, kita mendapat dana dari Kementerian Perhubungan untuk benahi sarana dan prasarana ,” terangnya, Rabu,(17/6).

Menurut Banri, dana tersebut digunakan antara lain untuk menyempurnakan landasan pacu beserta perawatan. Selain itu anggaran tersebut juga dipakai untuk menambah lampu isyarat bagi pesawat yang akan landing serta take off, baik malam hari maupun saat cuaca buruk, sehingga dapat memberi petunjuk bagi pilot dalam beraktivitas.

Di samping itu, pihaknya juga menambah infrastruktur lain, misalnya untuk keindahan landscape terminal baru yang dibuat lebih hijau dengan menanam beberapa pohon peneduh. “Bandara akan kita buat hijau, selain itu akan lakukan pendataan untuk perbaiki yang kurang bagus dan perlu diperbaiki,” sebutnya.

Untuk terminal baru yang ditarget beroperasi akhir tahun ini, berbagai fasilitas terus dibenahi, termasuk dua garbarata atau jembatan penyeberangan dari ruang tunggu keberangkatan maupun kedatangan ke badan pesawat. Adapun hal-hal lain, Syamsul optimis semua sudah terpenuhi sebelum soft opening mendatang. Peresmiannya diharapkan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

“Insya Allah, terminal baru akan beroperasi dalam waktu dekat, kita berdoa akhir tahun ini sudah bisa digunakan secara penuh,” harapnya.

Profil Bandara Juwata, Tarakan

Bandar Udara International Juwata adalah bandar udara yang terletak di Kota Tarakan, provinsi Kalimantan Timur. Bandara ini terletak hanya sekitar 3,5 km dari pusat kota. Bandar Udara Juwata Tarakan, Kalimantan Timur, memiliki runway dengan panjang 2250 meter, lebar 45 meter dan saat ini sedang diperpanjang menjadi 2500 meter. Bandara ini Sudah didarati oleh pesawat berbadan sedang dari Boeing dan Airbus, juga ATR dan pesawat-pesawat kecil, seperti Caravan dan melayani penerbanganke kota-kota diantaranya Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, juga ke kota-kota kecil, seperti Berau, Nunukan, Malinau, dan Tanjung Selor.Setiap hari ada sekitar 40 pergerakan pesawat dengan jumlah penumpang mencapai 3.000 orang.

Selain itu, tahun ini Bandara Juwata Tarakan kembali membuka jalur penerbangan internasional. Rute penerbangan tersebut adalah Tarakan -Tawau- Keke (Kinabalu,Malaysia). Bandara ini juga membangun terminal penumpang, yang dilengkapi Garbarata atau belalai gajah, untuk menaikan dan menurunkan penumpang dari pesawat.

Bandara Udara Kelas 1 Utama Juwata Tarakan saat ini baru saja melakukan proses perluasan pembangunan apron (tempat parkir pesawat) dari luas 40.037 m2 menjadi 73.090 m2. Dengan adanya perluasan apron setidaknya dapat memuat sekitar 14 jenis pesawat berbadan sedang (narrow body) , seperti Boeing B737 klasik (seri 300, 400, 500), Airbus A319 dan A320, juga Boeing B737-800NG danB737-900ER.

Rencananya runway baru akan memiliki panjang 2.500 meter dengan lebar 45 meter, sehingga mampu didarati pesawat berbadan besar jenis Boeing B767 dan Airbus A330, yang biasanya digunakan untuk mengangkut jemaah haji. Selain itu, terminal yang dibangun di atas lahan seluas 1000 meter, diharapkan akhir tahun ini sudah dapat difungsikan, sedangkan terminal lama akan dijadikan apron atau tempat parkir pesawat.

Dibangunnya kantor radar dan administrasi bandara telah dilakukan guna meningkatkan aspek safety, security, dan pelayanan publik. Serta dimanfaatkan untuk pengendalian ruang udara, lalu lintas penerbangan wilayah Tarakan dan sekitarnya.

Bandara Internasional Juwata pada awalnya dibangun pada masa penjajahan Belanda dan digunakan sebagai pangkalan militer pesawat tempur mereka.Pada awal penjajahan Jepang, pesawat tempur milik Jepang mendarat untuk pertama kalinya di Indonesia pada tanggal 11 Januari 1942 di Bandara Juwata.

Bandara Juwata resmi dimiliki oleh pemerintah Indonesia sejak kemerdekaan Indonesia yang kemudian digunakan sebagai bandara perintis dan hanya digunakan oleh pesawat-pesawat kecil.

Pada tahun 2000, Bandara Juwata resmi dinyatakan sebagai bandara domestik setelah sebelumnya dilakukan peningkatan landasan pacu menjadi 1.850. Beberapa maskapai penerbangan yang menggunakan Bandara Juwata saat itu adalah Citilink, Bouraq Indonesia, Dirgantara Air Service, Mandala Airlines, Kartika Airlines, Pelita Air Service dan Merpati Nusantara Airlines.

Penerbangan internasional pertama yang dilakukan di Bandara Juwata dilakukan sejak tahun 2006, dilaukan oleh Bouraq Indonesia dengan mengambil rute penerbangan Tarakan-Tawau. Penerbangan internasional yang dilakukan Bouraq Indonesia berakhir pada tahun 2000

Pada tahun 2006 Malaysia Airlines juga melayani rute penerbangan Tarakan-Tawau, dan berakhir pada tahun 2010. Pada bulan Februari 2012 maskapai Malaysia Airlines kembali melayani rute penerbangan Tarakan-Tawau, namun dioperasikan oleh MASwings. Sejak 1 Juli 2012 mereka menambah rute penerbangan baru, yaitu rute penerbangan Tarakan-Kinabalu.(BUN)