(Jakarta, 18/5/2011) Pemerintah terus melakukan peningkatan  sarana dan pra sarana pendidikan pelayaran, untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas pelaut. Untuk itu, manfaatkan secara maksimal fasilitas pendidikan yang tersedia ini, dengan belajar sungguh-sungguh dan jangan melakukan kekerasan sesama taruna, karena pelakunya akan mendapatkan sanksi berat.

Demikian diungkapkan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Capt. Bobby R. mamahit ketika  memberikan penjelasannya pada taruna Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tengerang, Banten, seusai meresmikan penggunaan Ruang Engine Stimulator dan isinya, serta sejumlah fasilitas pendidikan lainnya, Jum’at (14/3).

“Dengan semakin bertambahnya sarana pendidikan di BP2IP Tangerang ini, gunakanlah semaksimal mungkin sehingga penciptaan pelaut profesional setiap tahunnya bisa terlaksana,” ungkapnya.

Sejumlah sarana yang diresmikan itu meliputi pembangunan gedung kelas, pembangunan gedung simulator, gedung poliklinik, gedung briefing dan sarana pembentukan mental, dan pengadaan peralatan full mission engine room simulator.

“Kepada taruna belajarlah dengan baik untuk menjadi perwira kapal. Selama pendidikan jangan ada kekerasan, karena kekerasan tidak membuat disiplin, dan yang dibutuhkan perwira kapal bukan karena kekerasannya, tetapi karena kompetensi dan keterampilannya,” tambah mantan Kepala Kantor Adminstrator Pelabuhan Tanjung Priok ini.

Diakuinya, menjalani pendidikan pelaut terbilang berat. Misalnya dari sisi tinggal di asrama terpisah dari orang tua. Jadwal tugas yang ketat mulai dari pagi sampai malam. Dan keharusan mengikuti jadwal secara tepat.

“Hal itu dilakukan agar ketika diatas kapal nantinya, sudah menjadi kebiasaan yang wajib dijalankan, karena sudah terbiasa selama menjalani pendidikan. Jadi ikuti ketentuan di kampus ini, dengan penuh semangat,” ungkapnya.

Ia juga berharap para taruna tidak melakukan tindak kekerasan, karena BPSDM Perhubungan akan menerapkan sanksi keras pada aksi kekerasan di kalangan taruna.

“Jangan sia-siakan kesempatan belajar, harapan  orang tua dan kesuksesan sebagai calon perwira, hanya karena melakukan kekerasan pada sesama taruna. Sebab pelaku tindak kekerasan akan dikenakan sanksi berat, seperti  dikeluarkan dari pendidikan. Pesan ini saya sampaikan bukan saja disini (taruna pelaut), tapi pada semua taruna transportasi lainnya baik darat maupun udara,” ungkapnya.

Kepala BP2IP Tangerang, Capt. Edy Santoso dalam laporannya menjelaskan penambahan fasillitas pendidikan sangat bermanfaat bagi kegiatan belajar dan pengembangan taruna baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Misalnya, dengan adanya gedung kelas yang bernama PASIFIC, maka BP2IP Tangerang memiliki total kelas sebanyak 28 unit dari sebelumnya sebanyak 14 ruang kelas.

“Dengan memilki gedung simulator dan peralatan full mission engine, saat ini pembelajaran dapat memenuhi  standar kompetensi pendidikan pelayaran. Selain itu juga tahun ini kita akan melaksanakan uji kompetensi based on simulator seperti yang diamanatkan di dalam sistem standar mutu kepelatuan,” ungkap Capt. Edy Santoso.

Saat ini  BP2IP menyelenggaran Diklat Program (DP) Dasar, DP  IV untuk jurusan teknika dan nautika, crash programe untuk DP III jurusan teknika dan nautika (lama pendidikan  2,5 tahun). Sedangkan untuk program penjenjangan adalah  DP V juruan teknik dan nautik.

“Selama ini peserta diklat untuk program  pembentukan dan  penjejangan meningkat, sehinga dengan adanya penambahan sarana kelas maupun peralatan memberikan dukungan bagi kami terus melakukan peningkatan kualtis dan kuantitas,” tambah edy Santoso.

Secara umum peningkatan program diklat keterampilan (proviciency) di BP2IP Tangerang,  sejalan telah mendapatkan approval dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut,  akan meyelenggarakan diklat keterampilan sebanyak 24 diklat dari sebelumnya sebanyak sebanyak 15 diklat keterampilan. Peningkatakan diklat keterampilan itu meliputi,  diklat ship security officer, crowd management, crisis management and human behaviour, bridge team and resource management, engine room resource management, engine room simulator, dan dangerous, hazardous and harmful cargoes. (IMDG). (AB)