(Jakarta, 5/1/2013) Upaya meningkatkan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Surabaya, menjadi politeknik pelayaran dalam waktu dekat akan terwujud. Hal itu terlihat dari adanya surat dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi , Azwar Abu Bakar tertanggal 14 Januari yang memberikan persetujuan kepada pihak Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Kementerian Perhubungan untuk menetapkan BP2IP Surabaya menjadi Politeknik Pelayaran Surabaya.
Menurut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Capt. Bobby R. Mamahit, dengan adanya persetujuan dari Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi, pihaknya akan mempersiapkan BP2IP Surabaya menjadi Politeknik Pelayaran Surabaya, pada tahun ini juga. Peningkatan balai menjadi politeknik ini merupakan upaya pemerintah dalam rangka mengembangkan pendidikan pelayaran ke jenjang lebih tinggi lagi, sehingga pelaut perwira tingkat III (ANT/ATT III) semakin bertambah setiap tahunnya.
“Pemerintah terus mengembangkan pendidikan pelayaran, baik dari jumlah lembaganya, maupun program pendidikannya. Dengan adanya peningkatan program pendidikan, maka upaya pemerintah meningkatkan jumlah dan kualitas perwira tingkat III terus berlangsung,” ungkap Capt. Bobby R. Mamahit, Selasa (5/1).
Yang menjadi pertimbangan BP2IP Surabaya disetujui menjadi Politeknik Pelayaran Surabaya, menurut Capt.Bobby R.Mamahit terkait dengan terpenuhi persyaratan dalam pengembangan itu, seperti tersedianya tenaga pengajar, sarana pendidikan dan pelatihan. Selanjutnya, untuk menjadi Politeknik Pelayaran Surabaya, akan ditetapkan melalui Peraturan Menteri Perhubungan.
“Dalam rangka meningkatkan BP2IP Surabaya menjadi politeknik, sudah disiapkan rancangan Peraturan Menteri Perhubungan , dan Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi juga sudah menyetujuinya, sehingga BPSDMP akan mengusulkan draf peraturan menteri tersebut ke Menteri Perhubungan,” ungkap Capt. Bobby R.Mamahit.
Perubahan ini juga, tambah mantan Kepala Administrator Pelabuhan Tanjung Priok itu, sekaligus meningkatkan jenjang pendidikan dan pelatihan (diklat) yang diselenggarakan BP2IP Surabaya itu . Selama ini yang berlangsung jenjang Pendidikan dan Pelatihan Program (DP) adalah tingkat IV (ATT/ANT IV), maka dengan perubahan menjadi politeknik, akan meningkat menjadi DP III (ATT/ANT) III.
Upaya meningkatkan diklat pelaut untuk program DP III sebenarnya sudah berlangsung melalui program diklat pelaut waktu pendek seperti yang berlangsung di lembaga diklat Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, BP2IP Surabaya dan Tangerang sejak tahun 2010. Diklat tersebut ditempuh selama 2,5 tahun ( 1,5 tahun diklat di kampus dan 1 tahun praktek layar). (AB)