(Jakarta, 22/1/2013) Masih miniminya Lembaga Pendidikan Penerbangan membuat sumber daya manusia (SDM) di industri tersebut masih banyak kekurangan. Kebutuhannya bukan hanya di satu bidang saja namun banyak diantaranya untuk profesional pilot, mekanik, hingga petugas lalu lintas dan navigasi udara.
Untuk itulah maka Pemerintah melalui Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Herry Bakti S. Gumay mengajak swasta untuk mencetak pengembangan pendidikan SDM penerbangan. Tak hanya itu saja, pemerintah juga mendorong kerja sama dalam lingkup ASEAN dari sisi standar pendidikan.
"Saat ini kita bekerja sama dengan Singapore Aviation Academy dari sisi standar pendidikannya. Demikian juga Malaysia, banyak pilot Malaysia pindah ke Indonesia, dari Filipina, kerja sama dengan Garuda (Indonesia) dan Lion Air," ujar Herry dalam konferensi pers ASEAN Aviation Training and Education Summit (AATES) di Jakarta, Selasa (22/1).
Menurut Secretary General International Civil Aviation Organization (ICAO) Raymond Benjamin, industri penerbangan harus menarik SDM dan terus memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas profesionalnya baik di tingkat lokal maupun global.
"Industri penerbangan merupakan industri yang mempesona. Industri ini harus dapat bersaing dengan industri perbankan dan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendapatkan talenta baru," kata Benjamin.
Benjamin menyambut baik adanya AATES yang memiliki beberapa tujuan utama diantaranya mengembangkan kerja sama antara negara-negara ASEAN dalam memaksimalkan sumber daya yang dimiliki, memberikan platform regional bagi pertukaran ide dan cara pandang kekurangan SDM dalam industri penerbangan, juga cara efektif dalam hal pelatihan dan pendidikan.
Semua itu juga mencakup pengembangan keselamatan, keamanan, navigasi, infrastruktur, serta perlindungan terhadap lingkungan.
Herry menambahkan, pelatihan-pelatihan yang digelar dengan bekerja sama berbagai pihak sangat positif namun juga harus diperhatikan keberlangsungannya dan manfaat selanjutnya.
"Semuanya harus di-mantaince (dijaga, red) dengan baik agar kualitas terjaga, bila dibiarkan maka kualitasnya akan bisa turun lagi," imbuh Herry.
Pemerintah lanjut Herry juga akan terus meningkatkan kerja sama dalam hal pelatihan dan peningkatan pendidikan profesional penerbangan dengan berbagai pihak untuk peningkatan kualitas agar dapat bersaing di global. (CHAN)