(Jakarta, 3/3/2014) Subsidi tarif penumpang Kereta Api (KA) untuk kereta kelas ekonomi jarak jauh dan sedang akan mulai berlaku pada 1 April 2014. Sementara untuk penumpang kereta komuter sudah menggunakan tarif subsidi sejak bulan Januari 2014.
Direktur Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengungkapkan, sebelum diberlakukannya tarif subsidi melalui Public Service Obligation (PSO) masyarakat pengguna jasa kereta api kelas ekonomi jarak jauh dan sedang membayar tarif dengan harga normal tiket ekonomi. " Masyarakat yang menggunakan jasa kereta kelas ekonomi jarak jauh dan sedang pada bulan Januari sampai Maret 2014 atau yang sudah memesan tiket pada periode tersebut menggunakan tarif keekonomian," ungkap Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko usai penanda tanganan kontrak kerjasama PSO antara Kementerian Perhubungan dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) di Kantor Kemenhub,Jakarta Senin (3/3).
Kontrak PSO antara Ditjen Perkeretaapian Kemenhub dengan PT KAI ditandatangani oleh Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko dan Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan, disaksikan sejumlah pejabat Ditjen Perkeretapain Kemenhub dan pejabat PT KAI.
Hermanto menjelaskan, pemberlakuan tarif subsidi penumpang kereta kelas ekonomi jarak jauh dan menengah baru bisa dilaksanakan bulan April 2014, karena kontraknya baru ditandatangani hari ini.
“Keterlambatan penandatanganan kontrak PSO, karena belum adanya Direktur Jendral Perkeretaapian Kemenhub definitif, sehingga belum ada pejabat yang menandatanganinya,” ungkapnya.
Untuk PSO tahun 2015, ia berharap bisa ditanda tangani pada akhir bulan Desember 2014, sehingga subsidi tarif penumpang kereta kelas ekonomi jarak jauh dan regional bisa berlaku mulai 1 Januari 2015. "Untuk PSO tahun depan kami berharap bisa berlaku di bulan Januari," harap Hermanto.
Sementara itu Dirut PT KAI Ignasius Jonan mengatakan, kontrak PSO tahun ini merupakan yang tercepat. " Kontrak PSO saat ini yang tercepat. Dua hari setelah Pak Dirjen dilantik," ujar Jonan.
Mengenai jumlah PSO yang meningkat, Jonan mengatakan hal tersebut karena jumlah penumpang kereta api kelas ekonomi yang juga meningkat.
Ia mengungkapkan, pada tahun tahun 2011 jumlah PSO sebesar 535 miliar rupiah, tahun 2012 sebesar 670 miliar rupiah, tahun 2013 sebesar 704 miliar rupiah dan tahun 2014 sebesar 1,224 triliun rupiah
Jonan menambahkan, PSO tarif kereta kelas ekonomi jarak jauh dan menengah berlaku mulai bulan April 2014,tidak berlaku mundur sehingga pengguna jasa yang sudah menggunakannya ataupun yang sudah memesan tiket pada periode tersebut, tidak ada pengembalian dana (refund). " Untuk penumpang kereta komuter memang dalam kontraknya berlaku mulai bulan Januari," jelas Jonan. (SNO)