(Jakarta, 15/4/2014), Untuk mendukung operasional mass rapid transit (MRT) yang saat ini pembangunan fisiknya sudah mulai dilakukan dan diperkirakan rampung dan mulai operasi tahun 2018 mendatang, Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Kementerian Perhubungan siap mencetak sumber daya manusia (SDM) aparatur transportasi yang handal.
Ketua STTD Zulmafendi mengatakan, kebutuhan tenaga aparatur transportasi dari tahun ke tahun terus meningkat. Saat ini mencapai 12.000 orang/tahun untuk seluruh moda. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi STTD untuk dapat menyiapkan SDM yang handal khususnya di bidang transportasi darat. “Kami akan mendukung penyediaan SDM transportasi darat bila dibutuhkan untuk mendukung operasional MRT 2018 mendatang,” jelas Zulmafendi di Bekasi, akhir pekan.
Menurut Zulmafendi, pihaknya terus menggenjot jumlah lulusan di STTD guna dapat memenuhi kebutuhan di seluruh Indonesia. Saat ini juga telah dibuka seleksi penerimaan taruna-taruni dari secara serentak di seluruh daerah, untuk bisa menjadi calon aparatur transportasi darat dan perkeretaapian. Zulmafendi mengemukakan, saat ini pihaknya terus mengembangkan kurikulum dan program studi yang ada di STTD agar kompetensinya bisa sesuai dengan kebutuhan di masa-masa mendatang. Diharapkan, dalam waktu dekat sudah bisa terlaksana.
Pengamat transportasi Universitas Tarumanegara (Untar) DR. Najid setuju bahwa kesiapan SDM MRT harus mendapat perhatian juga, tidak hanya sekadar mengedepankan penyelesaian infrastrukturnya saja. “Untuk menyiapkan SDM-nya, bekerjasama dengan STTD Kemenhub adalah cara yang tepat untuk menyiapkan SDM transportasi MRT, dibandingkan dengan pihak swasta karena sesuai dengan dasar pendidikannya,” kata Najid.
Nantinya lanjut Najid, diharapkan, MRT mampu menarik perhatian masyarakat yang sehari-harinya menggunakan kendaraan pribadi beralih ke moda transportasi umum termasuk MRT. Pelayanan yang prima, ketepatan waktu yang konsisten dan hideway (jarak antarmoda) tidak terlalu lama harus mendapatkan perhatian dari operator. (CHA).