SOLO - Ketua Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Zulma Fendi mengatakan Indonesia saat ini masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang transportasi perhubungan darat. Pasalnya, dari 27.000 SDM yang dibutuhkan baru terealisasi sekitar 3.000 orang. Artinya, saat ini masih kekurangan sebanyak 24.000 SDM perhubungan darat.

"Kekurangan pegawai transportasi perhubungan darat ini hampir terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Tapi paling banyak di Pulau Jawa," kata Zulma seusai melakukan penandatangan kerjasama dalam pemenuhan kebutuhan SDM perhubungan dengan Wali Kota Solo di Lodji Gandrung, Solo, Jawa Tengah, Kamis (23/7).

Zulma menambahkan, dari 3.000 pegawai yang dimiliki saat ini sebagian besar berada di wilayah Ibu Kota Jakarta. Sehingga sisanya tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Namun demikian, untuk kekurangan pegawai perhubungan ini sebagian besar di Jawa, meliputi Blitar, Ponorogo, Cianjur, Semarang dan Solo.

"Maka dari itu kami melakukan kerjasama ini agar kebutuhan SDM perhubungan darat di daerah bisa terpenuhi," ujar Zulma. Meski demikian, pihaknya tidak dapat memastikan kapan kebutuhan tersebut segera terpenuhi. Pasalnya, kekurangan pegawai perhubungan darat tersebut sudah terjadi sejak tahun 1998. Kendati mengalami peningkatan, jumlah tersebut belum mampu mengatasi masalah perhubungan di Indonesia.

"Mungkin 30-40 tahun lagi baru bisa terpenuhi. Karena untuk setiap angkatan STTD ini per tahunnya hanya 360 orang. Jadi sangat kecil sekali untuk bisa segera memenuhi kebutuhan itu," paparnya.

Lebih jauh, dampak dari kurangnya pegawai perhubungan darat ini banyak terjadi kemacetan dimana-mana, kecelakaan, dan belum efektifnya angkutan umum di berbagai daerah.

"Beberapa pendidikan yang ditempuh antara lain, D4 Transportasi Darat, D3 Lalu Lintas Angkutan Jalan, D3 Perkeretaapian, D3 Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan." Jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo, F. X. Hadi Rudyatmo mengaku akan memberikan pembiayaan awal bagi calon pegawai perhubungan darat. Pasalnya, di Solo masih membutuhkan sekitar 60 orang SDM yang berkompeten di bidang perhubungan. Rencananya program ini akan dimulai pada 2016 mendatang.

"Kerjasama ini sangat membantu dalam pemenuhan SDM yang berkompeten dalam bidang perhubungan darat," tandasnya. (BUN)