(Jakarta, 13/3/2013) Sistem National Single Windows (NSW) Bandar Udara yang diresmikan peluncurannya, Rabu (13/3) oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan merupakan perwujudan dari tindak lanjut komitmen para pemimpin negara-negara ASEAN dalam Declaration of ASEAN Concord II lalu dalam meningkatkan layanan arus barang ekspor dan impor dari dan ke bandar udara.
Sistem pelayanan secara elektronik yang terintegrasi ini menghasilkan pengelolaan data dan informasi berupa cargo tracking dan status, flight informaton system (FIS), daftar timbun, rute penerbangan, dan flight approval (FA).
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S Gumay mengemukakan, implementasi dari NSW akan melibatkan beberapa unit kerja diantaranya Ditjen Perhubungan Udara, Komunitas Bandar Udara dan stakeholder warehousing seperti PT. Unex, PT. Gapura Kargo, PT. Garuda Kargo, dan PT. JAS Kargo).
"Diharapkan dengan peluncuran NSW ini akan lebih memudahkan dan meningkatkan layanan arus barang ekspor dan impor dari dan ke bandara," jelas Herry di Jakarta, Rabu (13/3).
Selain itu juga transportasi udara diharapkan dapat semakin baik dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat pengguna jasa dan seluruh entitas terkait lainnya di bandar udara.
Fungsi utama sistem NSW ini adalah menyediakan akses terpadu terhadap informasi status kargo bagi komunitas bandar udara, memudahkan kantor otoritas bandar udara, agent, shipper, dan consignee dalam memantau cargo release.
"Pengembangan NSW ini juga akan mendukung komunitas dan aktifitas airlines dan perlu dukungan sistem yang terbaik," imbuh Herry. (CHAN)