(Semarang, 20/5/2013) Menggunakan moda transportasi yang tak biasa, yakni sepeda motor trail sepanjang 70 km untuk melakukan inspeksi medadak (sidak), Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan catat rekor di Museum Rekor Indonesia (MURI).

 
Dengan sepeda motor trail sidak dilakukan mulai dari Stasiun Kaliwungi-Kalibodri,-Weleri-Krengseng-Plabuan-Kuripan-Ujung Negoro-Batang, selama tujuh jam. Cara ini dilakukan, karena inspeksi dengan kereta api tidak bisa menjangkau titik-titik di luar stasiun.
 
Manajer Muri Paulus Pangka mengatakan, kegiatan telah dilakukan Tundjung pada 21 Desember 2012. Sidak di antaranya dalam rangka melakukan pengawasan, pemeriksaan pekerjaan fisik, pembangunan jembatan, tububaan, dan ballas, serta meninjau stasiun yang akan dilalui jalur ganda kereta api.
 
"Inspeksi dengan metode seperti ini belum pernah dilakukan oleh pejabat setingkat Dirjen atau lainnya. Kegiatan ini tercatat di Muri pada urutan rekor ke-5982 dengan kriteria superlatif," ujar Paulus dalam keterangan resmi yang diterima www.dephub.go.id usai menyerahkan penghargaan di Hotel Grand Candi, Semarang, Senin (20/5). 
 
Sementara itu Tundjung menuturkan, pihaknya baru mendapatkan informasi akan menerima MURI tiga minggu lalu. Sidak ini bertujuan untuk memastikan laporan yang disampaikan secara tertulis dengan kondisi di lapangan.
 
"Ini tanggung jawab saya sebagai pemimpin tertinggi di perkeretaapian. Jadi saya tidak hanya sekadar mendengarkan laporan saja, tapi juga melihat langsung di lapangan," ujarnya.
 
Selain menggunakan sepeda motor trail, di Jakarta Tundjung sering melaksanakan sidak dan sosialisasi dengan sepeda atau jalan kaki. Semua itu dilakukan untuk memantau kondisi perkeretaapian.
 
Tundjung berharap inspeksi dengan cara seperti ini dapat terus dilakukan, karena lebih efektif dan efisien untuk bersama-sama memantau kondisi real, terutama untuk pembangunan jalur ganda agar penyelesaianya bisa sesuai rencana yang ditargetkan. (CHAN)