JAKARTA – Pembangunan pelabuhan Mantangisi di Sulawesi Tengah dan 17 Pelabuhan Laut yang tersebar di Sulawesi yang telah selesai pembangunannya pada tahun 2015, secara bersamaan diresmikan Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sugihardjo secara simbolik pada Minggu (15/5) di Pelabuhan Laut Mantangisi, Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah.
Ke 18 pelabuhan Laut tersebut yaitu 4 pelabuhan laut di Sulawesi Tengah, 5 pelabuhan laut di Sulawesi Utara, 3 pelabuhan laut di Sulawesi Tenggara, 2 pelabuhan laut di Sulawesi Barat, 3 pelabuhan laut di Sulawesi Selatan dan 1 pelabuhan laut di Gorontalo.
4 pelabuhan laut di Sulawesi Tengah yang telah selesai dikembangkan, yaitu Pelabuhan laut Mantangisi, Pelabuhan laut Una-Una, Pelabuhan laut Bungku dan Pelabuhan laut Moutong.
Mantangisi merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Ampana Tete, yang ditetapkan sebagai salah satu kawasan pengembangan industri di Kabupaten Tojo Una-Una. Untuk menunjang pengembangan kawasan industri tersebut, maka dikembangkanlah Pelabuhan laut Mantangisi yang ditetapkan hierarkinya sebagai Pelabuhan Pengumpan. Begitu pula pelabuhan lainnya seperti Pelabuhan laut Una-Una, Pelabuhan laut Bungku dan Pelabuhan laut Moutong diharapkan akan menunjang pengembangan kawasan industri dimaksud.
5 pelabuhan laut di Sulawesi Utara yang diresmikan yaitu Pelabuhan Laut Torosik, Pelabuhan Laut Tanjung Sidupa, Pelabuhan Laut Makalehi yang merupakan pelabuhan pengumpan regional serta Pelabuhan Laut Para dan Pelabuhan Laut Melonguane yang merupakan pelabuhan pengumpan lokal. Dengan diresmikan kelima pelabuhan laut di tersebut diharapkan dapat meningkatkan aksesibiltas dan konektivitas serta meningkatkan perekonomian di Sulawesi Utara.
Selanjutnya, di Sulawesi Tenggara ada 3 (tiga) pelabuhan yang telah selesai dibangun yaitu Pelabuhan Banabungi, Pelabuhan Wamengkoli, dan Pelabuhan Langara.
Di Sulawesi Barat ada 2 (dua) pelabuhan laut yang telah selesai dibangun yaitu Pelabuhan laut Budong-Budong, Pelabuhan Laut Pasang Kayu.
Di Sulawesi Selatan terdapat 3 (tiga) pelabuhan yang dibangun yaitu Pelabuhan laut Balanglompo, Pelabuhan laut Sapuka, dan Pelabuhan Laut Maccini Baji, serta di Gorontalo ada 1 (satu) pelabuhan laut yaitu Pelabuhan laut Bumbulan.
Dalam laporannya, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Ditjen Hubla, Capt. Carolus Sangadji menyampaikan bahwa dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional dan perwujudan Wawasan Nusantara serta usaha untuk meningkatkan konektifitas antar wilayah, perlu disusun sistem transportasi nasional yang efektif dan efisien. Sistem transportasi ini diharapkan dapat menunjang dan sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan, meningkatkan mobilitas manusia, barang, dan jasa sehingga dapat membantu terciptanya pola distribusi nasional yang mantap dan dinamis.
Wakil Bupati Tojo Una Una, Admin Lasimpala dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang telah melakukan pembangunan dermaga di pelabuhan mantangisi sehingga semakin memudahkan arus barang masuk dan keluar. Wakil Bupati juga menyinggung tentang Bandara Tanjung Api, Ampana yang telah diresmikan tahun lalu dengan panjang landasa 2150 meter panjang yang sudah representatif semoga akan segera dilandasi penerbangan komersil "saat ini bandara tanjung api melayani penerbangan perintis, sektor pariwisata di Ampana diharapkan terangkat dengan masuknya penerbangan komersil ke bandara Tanjung Api" ujar Wakil Bupati Lasimpala.
Selanjutnya, pada sub sektor transportasi darat Wakil Bupati Lasimpala mengharapkan agar terminal angkutan darat segera dibangun karena pemerintah daerah Tojo Una Una telah menyiapkan lahan dan RTRW untuk membangun terminal. Selain itu ia juga berharap agar pengoperasian kembali jalur transpotasi penyeberangan Ampana - Gorontalo yang telah lama dihentikan untuk memudahkan transportasi orang.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sugihardjo menyampaikan dalam sambutannya dari ke 18 pelabuhan laut yang diresmikan, pelabuhan laut Mantangisi merupakan pelabuhan yang terbesar yang dapat disandari kapal dengan bobot 3000 DWT selain pelabuhan laut Banabungi di Sulawesi Tenggara.
Sesuai dengan program NAWA CITA maka pembangunan sektor maritim merupakan pembangunan yang utama. "Pembangunan Indonesia masa depan adalah Indonesia bagian Timur bukan lagi di Indonesia bagian Barat, dapat dilihat dengan pembangunan 91 pelabuhan di Indonesia sebanyak 80 pelabuhan dipusatkan di Indonesia Timur sedangkan di Indonesia bagian barat hanya 11 pelabuhan" ucap Sugiharjo.
Tugas negara adalah untuk melayani masyarakat, oleh karena itu Kementerian Perhubungan akan terus melaksanakan angkutan laut perintis baik orang maupun barang. Terkait pembangunan fasilitas pelabuhan, Sekretaris Jenderal berpesan kepada Kepala kantor UPP yang membawahi pelabuhan laut Mantangisii segera mengajukan anggaran pengadaan fasilitas bongkar muat di pelabuhan Mantangisi.
Dengan pembangunan infrastruktur pelabuhan tidak terkecuali di wilayah Sulawesi ini diharapkan akan memberikan efek ganda, tidak hanya mampu mampu memfasilitasi keterhubungan antar wilayah menjadi lebih efektif, efisien juga akan meningkatkan aksesibiltas mobilisasi arus manusia dan arus barang di seluruh penjuru tanah air tetapi juga akan menggerakkan pertumbuhan ekonomi secara merata di semua wailayah.
Pembangunan infrastruktur pelabuhan ini juga sejalan dengan penerjemahan program Nawa Cita Indonesia Sentris, yang tidak lagi memusatkan pembangunan di Pulau Jawa, tetapi memprioritaskan pembangunan mulai dari kawasan pinggiran, daerah terluar, terdalam, terisolir, rawan bencana, dan mempunyai potensi ekonomi yang tinggi. (RDP/BU/SR/HP)