JAKARTA - Sumber daya alam yang telah dianugerahkan oleh Tuhan kepada Indonesia tidak dapat memberikan manfaat kepada masyarakat secara optimal jika tidak dikelola dengan baik. Pengelolaan sumber daya alam dan sumber-sumber ekonomi tidak dapat memberikan hasil yang optimal jika infrastruktur pendukungnya tidak memadai. Salah satu infrastruktur pendukung dan penting dalam menggerakkan perekonomian nasional adalah infrastruktur transportasi. Namun infrastruktur transportasi tidak dapat memberikan manfaat yang optimal jika sumber daya manusia (SDM) transportasi tidak memiliki profesionalitas dan kompetensi yang memadai. Syarat sebuah pembangunan infrastruktur transportasi yang maju, memadai, modern, dan berkelanjutan haruslah dikelola oleh sumberdaya-sumberdaya manusia transportasi yang juga unggul.

Dalam sebuah pernyataannya yang dilansir berbagai media nasional beberapa waktu lalu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan hal senada dengan ungkapan di atas. Menurut Menhub, pembangunan infrastruktur transportasi yang berkualitas harus didukung oleh SDM yang memiliki kompetensi yang baik dalam bidang transportasi.

Tantangan Transportasi Nasional

Indonesia memiliki tantangan yang luar biasa besar di bidang pembangunan transportasi. Selain karena kebutuhan dan tuntutan pembangunan, juga untuk mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur transportasi dari negara-negara lain di kawasan.

Pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi juga untuk konektivitas antar daerah, antar pulau, antar kota bahkan antar kecamatan di seluruh wilayah Indonesia. Tidak hanya sebatas di wilayah Pulau Jawa, tetapi juga di Pulau-Pulau lain, bahkan di daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP), dengan istilah lain, yang semula terfokus di Jawa sentris menjadi Indonesia sentris.

Maka, di awal dekade lalu dimulailah pembangunan proyek infrastruktur besar-besaran dan menyeluruh di semua kawasan Indonesia, termasuk infrastruktur transportasi seperti terminal bus, stasiun kereta api, bandara, hingga pelabuhan.

Infrastruktur dan transportasi menjadi fokus pembangunan karena sudah menjadi pilar ketiga visi Indonesia emas 2045. Selama lima tahun terakhir, laju pembangunan infrastruktur transportasi bahkan benar-benar digenjot habis-habisan.

Manfaat pembangunan infrastruktur transportasi tidak saja memberikan manfaat jangka pendek bagi masyarakat, tetapi akan memberikan manfaat jangka panjang yang dapat berkontribusi secara signifikan bagi pembangunan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang.

Kementerian Perhubungan dalam kurun 10 tahun telah mengimplementasikan serangkaian proyek pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas. Pembangunan ini meliputi pembangunan dan revitalisasi terminal tipe A, pelabuhan penyeberangan yang lebih luas dan modern, pembangunan bandar udara, jalur kereta api, serta pelabuhan laut dan pembaruan sistem transportasi massal seperti bus listrik, MRT, LRT, dan kereta cepat.

Pembangunan infrastruktur transportasi telah memberikan manfaat nyata, dengan meningkatnya aksesibilitas dan kapasitas jaringan jalan sehingga dapat melayani peningkatan jumlah pengguna jalan dan lalu lintas yang meningkat pesat, serta dapat mempercepat distribusi barang, meningkatkan efisiensi mobilisasi barang dan jasa melalui jalur darat, serta memangkas waktu tempuh yang secara makro memberikan nilai positif bagi kesejahteraan masyarakat.

Demikian juga dengan revitalisasi terhadap moda transportasi kereta api, yang dapat memberikan layanan prima kepada masyarakat untuk semua kalangan, serta menurunkan biaya logistik nasional karena daya angkutnya yang besar, perawatannya murah dan lebih panjang. Pemerintah melalui Kemenhub mengenjot pemeliharaan dan pembangunan jalur kereta api dari Jawa, Sumatera, dan mulai menjangkau luas seperti Sulawesi.

Infrastruktur transportasi udara menjadi sangat penting untuk meningkatkan konektivitas wilayah serta meningkatkan aktivitas kegiatan perekonomian di daerah-daerah pelosok Indonesia. Demikian juga dengan transportasi laut yang juga memiliki peran penting sebagai simpul konektivitas antar pulau. Komitmen Pemerintah yang menyatakan Indonesia sebagai poros maritim dunia harus ditunjukkan dengan ipembangunan di bidang kemaritiman dan sumber daya maritim yang terus digenjot. Mulai dari pembangunan dermaga, tol laut, jembatan penyeberangan, pembangunan dan pengembangan kapal-kapal perintis, pengaturan jalur lintas kapal, serta infrastruktur hukum, keamanan laut, dan sebagainya.

Pengkaderan SDM Transportasi Unggul Terus Dilakukan

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDM) Perhubungan merupakan unsur pelaksana tugas dan fungsi Kementerian Perhubungan yang memiliki tugas melakukan pengkaderan dan menyiapkan sumber daya manusia perhubungan untuk mengoptimalkan pelayanan, mengembangkan dan membangun sistem informasi dan dokumentasi, melaksanakan uji kompetensi, kelayakan, dan kepatutan, serta merencanakan dan melaksanakan layanan pendidikan dan pelatihan untuk tercapainya transportasi unggul dan berkelanjutan.

BPSDMP juga terus melakukan penguatan SDM transportasi dengan melakukan pembinaan/pendidikan pengembangan SDM di bidang transportasi darat, laut, udara, dan perketaapian, serta mendukung implementasi standar operasi dan pelayanan jasa operasional dan pelayanan transportasi berkelas dunia.

Untuk menciptakan SDM transportasi unggul, Kemenhub melakukan sinergi dan kerjasama dengan berbagai instansi baik lembaga dari dalam negeri maupun yang dari luar negeri. Pelatihan-pelatihan, workshop, seminar, serta kerja sama dan sinergi lainnya dengan berbagai pihak juga menjadi bagian dari upaya Kemenhub melalui BPSDMP untuk mengkader SDM-SDM unggul untuk transportasi yang berkelanjutan.

Terkait dengan pengembangan SDM transportasi unggul ini, Menhub Budi Karya Sumadi meminta jajarannya di Kementerian Perhubungan untuk melakukan kolaborasi dengan semua stakeholder transportasi. Kolaborasi dengan sesama instansi atau kementerian, dengan perguruan tinggi, dengan kalangan industriawan, serta semua pihak yang dapat memberikan kontribusi positif bagi upaya mencetak SDM unggul di bidang transportasi di seluruh Indonesia.

“Kita harus menyiapkan SDM yang berkualitas, sehingga Indonesia bisa melakukan lompatan kemajuan dan mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi.

Kepada jajarannya di Kementerian Perhubungan, Menhub, dalam berbagai kesempatan selalu mengingatkan pentingnya mengasah soft skill, seperti berpikir kritis, kreatif, inovatif, berkemampuan koordinatif, memiliki kontrol emosi, piawai bernegosiasi, dan sebagainya.

Kolaborasi Menuju SDM Transportasi Unggul

Kemenhub melalui BPSDM Perhubungan terus berupaya mencetak SDM unggul di bidang transportasi, dan melakukan berbagai kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Bentuk kolaborasi diantaranya menyediakan program double degree untuk insan tranportasi bekerjasama dengan Universitas lndonesia (Ul) dan University of Leeds Inggris untuk program Moda Transportasi Jalan, kerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) dan University of Leeds Inggris untuk program Moda Perkeretaapian, kerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Rotterdam University of Applied Sciences (RUAS) Belanda untuk Program Moda Transportasi Laut, serta Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Ecole Nationale de L’aviation Civile (ENAC) Prancis untuk program Moda Transportasi Udara.

Kerjasama juga dilakukan dengan berbagai perguruan tinggi luar negeri, diantaranya dengan University of Tasmania Australia dan Monash University untuk menyelenggarakan diklat Training of Trainer (ToT) untuk meningkatkan kualitas pengajar yang berstandar International Maritime Organization (IMO), pemberian beasiswa serta pengembangan konsep dan realisasi Transit Oriented Development (TOD) di Indonesia.

Kerjasama tidak hanya dengan perguruan tinggi saja, kolaborasi juga dilakukan langsung dengan pelaku industri yakni antara Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) dengan International Air Transport Association (IATA) melalui program pendidikan dan pelatihan di sektor transportasi udara. Ada pula kerja sama dengan sejumlah operator transportasi nasional, seperti PT MRT Jakarta, PT LRT Jakarta, PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), Perum Damri, PT Railink Jakarta, dan lainnya untuk pelaksanaan program diklat, pertukaran tenaga ahli, serta pemanfaatan lulusan sekolah di bawah lingkungan BPSDM Perhubungan. (IS/AS/RY/ME)