(Jakarta, 4/1/2013) Sabuk Selatan Nusantara yang merupakan perpaduan antara jalan nasional arteri dan feri penyeberangan ini diharapkan secepatnya tersambung seluruhnya. Demikian dijelaskan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono di Jakarta, (3/1).
“Sabuk selatan nusantara memiliki fungsi sebagai perekat wilayah Indonesia, diharapkan awal tahun depan bisa kita tuntaskan sehingga orang akan bisa mengendarai mobil dari pulau We (Sabang) hingga Merauke,” jelas Bambang saat menjadi pembicara pada acara “Review 2012 dan Outlook 2013 Transportasi Indonesia”.
Sabuk Selatan Nusantara merupakan salah satu bagian dari Sabuk Nusantara Utara dan Tengah yang menghubungkan mulai dr pulau WE (sabang), lalu Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, NTB, NTT sampai dengan Merauke, yang jalurnya merupakan gabungan kombinasi dari jalan alternate nasional dan penyeberangan.
Sabuk ini menghubungkan 16 pulau, serta memiliki 5.330 km jalan dan 1.600 mil (2.555 km) laut yang dilayani oleh 115 kapal ferry di 11 lintas penyeberangan yaitu: Balohan - Uleu Lheu; Merak-Bakauheni; Ketapang – Gilimanuk; Padang Bai – Lembar; Kayangan – Pototano; Sape – Labuhan Bajo ; Larantuka – Lewoleba ; Kalabahi – Ilwaki; Kisar – Tepa ; Saumlaki – Tual ; Dobo – Pomako – Merauke.
Dari 11 lintas penyeberangan tersebut, lanjut Bambang, yang belum tersambung adalah lintas penyeberangan Dobo-Pomako-Merauke.
“sekarang kapal feri dan dermaganya sedang kita bangun, tahun 2014, diharapkan ruas ini dapat tersambung. sehingga dari sabang-sampai merauke bisa dilakukan dengan mengendarai mobil,” ujarnya. (RDH)