(Jakarta, 18/03/2014) Kementerian Perhubungan mulai menyusun Rencana Operasi (Renops) Angkutan Lebaran   2014 dengan menggelar Rapat Koordinasi Penyusunan Rencana Operasi Angkutan Lebaran 2014/1435 H yang dibuka oleh Dirjen Perhubungan Darat, Suroyo Alimoeso.pada Selasa (11/3) lalu di Solo. Acara ini dihadiri oleh Dinas Perhubungan Provinsi di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi yang terlibat dalam penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2014.

Dirjen Suroyo dalam sambutannya mengatakan, rapat Koordinasi ini diselenggarakan lebih awal dengan tujuan agar dapat dilakukan koordinasi intern di bidang perhubungan dalam pemantauan dan pengendalian lalu lintas selama periode angkutan lebaran 2014/1435 H, sebelum Kementerian Perhubungan melakukan koordinasi dengan instansi terkait di tingkat nasional.

Ia mengharapkan melalui rapat koordinasi ini akan terbentuk persepsi yang sama dalam mempersiapkan langkah-langkah antisipasi dalam menghadapi berbagai permasalahan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan periode angkutan lebaran 2014/1435 H nanti.

“Diharapkan adanya masukan dari daerah mengenai hal-hal baru yang belum tertangani secara optimal, bahkan hal-hal baru yang belum pernah ada dalam renops angkutan lebaran sebelumnya,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut Suroyo mengulas sekilas evaluasi atas penyelenggaraan angkutan lebaran 2013 lalu. Berdasarkan evaluasi tersebut, masih terjadi kepadatan dan kemacetan lalu lintas di beberapa lokasi.

“Diantaranya di wilayah Nagrek, Garut, Karanganyar dan sumpiuh Jawa Tengah karena perlintasan sebidang kereta api, penyempitan pertemuan arus lalu lintas dua arah dan tanjakan serta turunan tajam,” katanya.

Selain itu, suroyo juga mengungkapkan bahwa masih ditemukan bebrapa masalah lainnya seperti masih adanya pengguna kendaraan angkutan barang untuk mengangkut penumpang, minimnya penerangan jalan dan perlengkapan jalan, khususnya pada jalur-jalur alternatif.

“Masalah lainnya adalah terlalu panjangnya proses persetujuan penyampaian data dari daerah ke pusat sehingga terjadi keterlambatan dalam updating data,” ujarnya.

Untuk itu Suroyo mengimbau kepada masing-masing daerah untuk segera membentuk tim koordinasi dan rencana operasi penyelenggaraan angkutan lebaran 2014/1435 H tingkat provinsi, kemudian segera dilakukan koordinasi dengan instansi terkait antara lain: kepolisian, Dinas Pekerjaan umum, Dinas Kesehatan dll.

Dalam hal updating data, ia meminta kepada masing-masing daerah agar dapat bekerjasama terutama dalam pengumpulan dan penyampaian data, baik data terminal maupun data volume lalu lintas, sehingga tidak terjadi keterlambatan, serta dibuatnya protap untuk kegiatan yang perlu penanganan segera, seperti penanganan kecelakaan, bencana, dan hal-hal lain yang bersifat darurat.

Rapat Koordinasi Penyusunan Rencana Operasi Angkutan Lebaran 2014/1435 H ditutup secara resmi oleh Direktur Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Ditjen Hubdat, Hotma Simanjuntak.
Hotma mengatakan terdapat beberapa titik yang lebih diprioritaskan, seperti di jalur Pantura,Tengah maupun Jalur Selatan di Jawa Barat dan di wilayah keluar Tol Pejagan, lalu lintas Boyolali dan Salatiga di Jawa tengah.

Selain itu, Hotma menyampaikan beberapa usulan yang perlu ditindaklanjuti, sebagai berikut: Penyeragaman waktu pelaporan data dari lapangan ke pusat, mudik sepeda motor dilakukan dengan kapal dan truk. Pengaturan angkutan barang yang bersifat lokal selama masa Angkutan Lebaran diberikan kepada daerah, sticker Laik Jalan perlu ditambah. Kemudian untuk provinsi yang telah siap, agar segera dipersiapkan Gelar Pasukan. (CAS)