(Batam, 30/4/2014) - Dalam sambutannya ketika membuka kegiatan Rakernis Terminal Penumpang Angkutan Jalan di Batam (23/4), Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso mengatakan Rakernis Terminal ini memiliki tujuan sebagai wahana menyamakan persepsi, saling bertukar pikiran, ide dan inovasi dalam perencanaan, pembangunan dan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan pada umumnya dan terminal penumpang pada khususnya dalam menghadapi perkembangan, tantangan serta perubahan lingkungan strategis untuk dapat diantisipasi bersama.

Disamping untuk penyamaan persepsi dan sosialisasi, pada kegiatan rakernis ini menghadirkan para narasumber dari Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Keuangan dan Badan Pertanahan Nasional, untuk menyampaikan materi terkait tata ruang wilayah, perencanaan dan penganggaran pembangunan prasarana terminal serta prosedur dan pembebasan lahan untuk pembangunan terminal, yang sering menjadi permasalahan di lapangan.

Pelayanan jasa transportasi merupakan pelayanan yang langsung dirasakan oleh masyarakat, khususnya pengguna jasa transportasi jalan, untuk itu sebagai insan perhubungan kita dituntut untuk lebih peka terhadap berbagai isu strategis yang berkembang saat ini dalam hal pelayanan publik, seperti upaya peningkatan kondisi sarana dan prasarana transportasi, peningkatan pelayanan angkutan umum, serta peningkatan keselamatan transportasi jalan yang sesuai dengan tujuan, fungsi dan kebutuhan agar dapat dinikmati masyarakat sebagai bagian dari isu dan tantangan yang segera dijawab.

Dalam hal perencanaan, pembangunan dan penyelenggaraan terminal, permasalahan umum yang berkembang adalah terminal yang ada pada saat ini belum beroperasi secara optimal dan kurang memperhatikan kualitas dari pelayanannya sehingga masyarakat kurang mendapatkan kepuasan.

Perencanaan penetapan lokasi pembangunan terminal wajib dilakukan kajian terlebih dahulu, faktor aksesibilitas menjadi hal yang penting, terminal tidak perlu besar, luas dan mewah akan tetapi terminal yang dapat berfungsi dengan baik dengan fasilitas terminal yang memadai.

Kegiatan lain yang perlu mendapatkan perhatian dalam penyelenggaraan terminal adalah manajemen rekayasa lalu lintas di terminal, manajemen penyelenggaraan angkutan, pengawasan dan  pemeriksaan kendaraan umum, penyidikan pelanggaran serta pelaporan kinerja operasional di terminal.

Diharapkan terminal dapat berfungsi sebagai check point untuk kelaikan jalan kendaraan umum dalam rangka meningkatkan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan.

Pemerintah telah mencanangkan program Gerakan Nasional Bersih Negeriku (GNBN) yang merupakan gerakan bersama untuk menjadikan indonesia bersih, asri dan indah. Pemerintah juga telah menetapkan fokus GNBN diantaranya adalah prasarana transportasi (terminal).

Untuk itu terminal sebagai bagian dari fokus gerakan tersebut harus berbenah diri, mengoptimalkan potensi yang ada, untuk secara terus menerus menjadikan terminal yang fungsional, bersih, asri dan indah.

Komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah dalam peningkatan pelayanan transportasi jalan mutlak diperlukan dalam mewujudkan tujuan tersebut.

Dalam rangka penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2014 ini yang akan segera berlangsung pada bulan Juli tahun ini, diperlukan kesiapan terminal dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Kesiapan tersebut diperlukan untuk menjamin berfungsinya terminal secara optimal, mulai dari perencaanaan, penyelenggaraan, pengawasan sampai dengan pelaporan kegiatan Angkutan Lebaran tersebut. Koordinasi antara instansi pusat dengan daerah sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan Angkutan Lebaran. (CAS).