(Jakarta, 13/3/2014) Menteri Perhubungan, EE Mangindaan meminta PT Kereta Api Indonesia untuk memperbaiki  kondisi stasiun perkotaan dengan menggandeng investor swasta. Menurutnya, bersama  Investor, PT. KAI bisa mengembangkan Stasiun –stasiun Kereta menjadi lebih modern dan megah seperti di Negara-negara Eropa dan Asia.

"(PT. KAI) Bisa bikin stasiun bertingkat, kerjasama dengan swasta bikin apartemen. Ini pemikiran setelah keliling ke Eropa dan Tokyo. Kita bisa kerjasama dengan swasta," jelas Menhub saat membuka Dialog Nasional Bangkitnya Perkeretaapian Nasional yang digelar oleh Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan di aula Stasion Tanjung Priok, Selasa,(11/3).

Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengaku dirinya terinspirasi dari melihat stasiun-stasiun kereta api yang ada di sejumlah negara-negara Eropa. Menhub mengaku bahwa dirinya amat terkesan saat berkeliling stasiun kereta api di Eropa dan Jepang.

"Tapi stasiun Tanjung Priuk yang dibangun tahun 1870 dan diresmikan tahun 1925 ini cukup megah, seperti di Eropa juga megah-megah,"katanya.

Menhub menilai, dengan disediakannya fasilitas hunian hingga area parkir di atas bangunan stasiun kereta api, maka penggunaan kendaraan pribadi bisa ikut ditekan, dan masyarakat punya pilihan memakai transportasi umum. Dengan fasilitas tersebut, mobilitas masyarakat perkotaan bisa lebih cepat.

 "Saya dapat informasi Polda bahwa kendaraan pribadi masuk Jakarta sekitar 20.000 unit. Itu kendaraan pribadi dari Jabodetabek. Berapa kilo meter jalan yang terisi saat waktu yang sama. Maka itu kita harus bangun parking area (stasiun) di Depok, Tangerang, Bogor, Bekasi. Sehingga pengendara kendaraan tidak stres dan lebih on time.

Menhub juga meminta untuk dapat menambahkan bangunan parkir kereta api bertingkat di atas stasiun.

“Parking area jangan di luar tapi di atas,” ujarnya.

Menhub mengatakan dengan dibangunnya stasiun menjadi lebih modern, selain dapat meningkatkan pelayanan, PT KAI juga dapat memberikan kenyamanan kepada para penumpang.

“Sambil transit,calon penumpang bisa berbelanja dan kuliner,” jelasnya.

Karena itu ia minta agar Ditjen Perkeretaapian dan Direksi PT KAI memperbanyak dialog.

"Dirut PT KAI sering hubungi saya begini begitu, saya bilang duduklah bersama,"katanya.(BN)