(Semarang, 12/3/2014) Progress pembangunan jalur ganda Kereta Api lintas Utara Jawa (Jakarta-Surabaya) sudah mencapai 90 persen. Demikian diungkapkan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono didampingi Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko usai memimpin langsung Switch Over atau pengalihan dari jalur tunggal ke jalur ganda di lintas Sulur-Wadu sejauh 32 kilometer di Stasiun Randublatung, Blora, Jawa Tengah Rabu (12/3).
“Dengan rincian , jalur ganda yang khusus dibangun sejak tahun 2012 sudah mencapai 280 kilometer Adapun sisanya sekitar 160 kilometer- diharapkan selesai akhir Maret 2014 ini, sehingga April 2014 ini, jalur ganda KA Jakarta-Surabaya sudah bisa beroperasi,” jelas Wamenhub.
Pembangunan jalur ganda lintas Utara sendiri dimulai dari selepas Cikampek,mengingat, jalur Jakarta - Cikampek sudah merupakan rel ganda sejak sebelum tahun 2012.
Menurut Wamenhub, pengoperasian rel ganda ini untuk meningkatkan kapasitas angkut moda kereta api dari sebelumnya yang menggunakan rel tunggal. Jika pembangunannnya sudah tuntas, akan terjadi peningkatan frekuensi lalulintas kereta dari semula 84 kali menjadi sekitar 200 KA setiap hari.
Pembangunan jalur ganda sepanjang 727 kilometer tersebut , lanjut Bambang, dimaksudkan untuk menopang kelancaran transportasi penumpang serta distribusi barang dan logistik di Pulau Jawa. Setelah jalur ganda dioperasikan seluruhnya, maka diperkirakan waktu tempuh perjalanan kereta api rute Jakarta-Surabaya dapat dicapai selama 8 jam dari sebelumnya sekitar 11 jam.
Ditambahkannya bahwa hingga saat ini masih ada 6 ruas lagi yang secara bertahap akan kami lakukan switchover.
Selama pengerjaan switchover berlangsung, maka kecepatan kereta yang berjalan di atasnya diperlambat untuk sementara sehingga menyebabkan ketidaksesuaian waktu kedatangan. Berdasarkan perhitungan Kementerian Perhubungan, kereta akan terlambat sekitar 30 hingga 60 menit dari waktu tiba.
Namun dalam dua hari setelah dioperasikannya rel ganda, kecepatan kereta akan dijalankan secara normal kembali. Selain itu, Kementerian Perhubungan juga berencana mengoperasikan jalur ganda lintas Stasiun Wadu hingga Tobo di Segmen Semarang Bojonegoro sepanjang 19 kilometer pada 26 Maret 2014.
" Pemerintah berharap seluruh pembangunan rel kereta ganda tuntas pada April 2014. Untuk penyelesaian pembebasan lahan di daerah Tandes, Surabaya pun sudah kami proses," kata Bambang.
Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko berharap dengan seluruh rel ganda sepanjang 727 kilometer mulai dari Jakarta hingga Surabaya dapat memberikan efisiensi moda transportasi baik untuk penumpang maupun arus barang.
Pengerjaan jalur rel telah dibagi menjadi 4 segmen seperti Cirebon-Pekalongan, Pekalongan-Semarang, Semarang-Bojonegoro dan Bojonegoro-Surabaya. Pemerintah menargetkan seluruh rel ganda dapat dituntaskan pada Akhir Maret 2014.
Untuk segmen Cirebon-Pekalongan telah dioperasikan seluruhnya pada Desember 2013. Sedangkan untuk segmen lain sudah ada beberapa petak jalan yang dapat dioperasikan seperti di wilayah Jambon hingga Sulur di segmen Semarang-Bojonegoro.
Pembangunan jalur ganda lintas utara merupakan program prioritas nasional yang masuk Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) dan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dengan nantinya terwujud jalur ganda, akan berdampak meningkatkan khususnya angkutan barang, kapasitas lintas dan mendukung program transportasi ramah lingkungan.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan sejak tahun 2011 telah memprogramkan percepatan pembangunan jalur Ganda KA lintas Utara Jawa (Cirebon-Surabaya). Ditargetkan pada tahun 2014 seluruh jalur kereta api lintas Utara Jawa (Jakarta-Surabaya) sepanjang 727 km sudah menjadi jalur ganda dan dapat dioperasikan.
Dari total Jalur KA lintas Utara Jawa (Jakarta-Surabaya) sepanjang ± 727 km, yang sudah jalur ganda saat ini baru sepanjang 295 km yaitu : Jakarta-Cirebon (220 km), Brebes-Tegal (12 km), Larangan-Petarukan (30,23 km) dan Petarukan-Pekalongan (km). Sedangkan sisanya yang sedang dalam tahap pengerjaan sampai tahun depan yaitu: Cirebon-Brebes (963 km), Pekalongan-Semarang (90 km), dan Semarang-Bojonegoro (180 km) dan Bojonegoro-Surabaya (103 km).
Pemerintah menganggarkan untuk pembangunan jalur ganda lintas utara Jawa kurang lebih sebesar Rp 9,8 triliun. Dana tersebut sepenuhnya bersumber dari APBN dan dianggarkan dalam 2 tahun anggaran multiyears 2012-2013. Dana tersebut dialokasikan untuk pembebasan lahan/tanah, pembangunan jalan KA (badan jalan dan pemasangan rel), pembangunan jembatan KA, persinyalan dan telekomunikasi.(BN)