JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada Selasa (28/7) secara resmi menutup Posko Angkutan Lebaran Terpadu Tingkat Nasional Tahun 2015. Bertempat di Ruang Mataram Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat Menteri Perhubungan selaku inspektur upacara memimpin upacara penutupan tersebut. Upacara ini diikuti oleh seluruh pejabat sub sektor Kementerian Perhubungan, stakeholder bidang transportasi, instansi terkait seperti Polri, Basarnas, KNKT, Orari, RAPI, dan organisasi terkait lainnya. Upacara penutupan posko angkutan lebaran ini ditandai dengan pelepasan tanda petugas posko oleh Menteri Perhubungan sekaligus penyerahan tanda penghargaan dari Menteri Perhubungan kepada Korlantas Polri, BMKG, Basarnas, KNKT, Pelni, ASDP, Senkom Polri, RAPI, ORARI, dan Perum LPPNPI yang merupakan instansi/organisasi yang telah turut mendukung operasi angkutan lebaran tahun 2015.

Dalam sambutannya Menteri Perhubungan mengatakan bahwa jumlah pengguna angkutan bus selama operasi angkutan lebaran tahun 2015 turun dibanding tahun 2014, “jumlah pengguna angkutan bus tahun ini turun sekitar 10%”, kata Jonan.

Berbeda dengan angkutan bus, jumlah pengguna angkutan pribadi atau kendaraan roda empat pada tahun 2015 naik lebih dari 4%. Sama halnya dengan angkutan pribadi, pada angkutan sepeda motor jumlahnya tahun ini juga meningkat cukup signifikan yaitu 48%, disinyalir pengguna bus banyak yang beralih juga ke sepeda motor khususnya pemudik di Pulau Jawa. Terkait kondisi tersebut Jonan mengatakan bahwa pihakny akan mengundang Organda, Gubernur/Walikota, Pengelola terminal, GAIKINDO, dan Korlantas untuk membicarakan bagaimana caranya angkutan bus kembali diminati masyarakat.

Menurut Jonan terminal bus saat ini sudah ketinggalan, Jonan berharap terminal bus nantinya bisa seperti stasiun kereta api saat ini.

“terminal bus itu sudah ketinggalan, gini aja kita bikin terminal bus itu nantinya paling kurang sama dengan stasiun kereta api, kalau begitu pastinya bisa membaik”, ungkap Jonan terkait harapannya tentang terminal bus.

Semenrtara, jumlah penumpang domestik angkutan udara pada operasi angkutan lebaran tahun 2015 tumbuh di atas 8% dibanding tahun 2014. Hal ini berbeda dengan yang terjadi di moda nagkutan laut dimana jumlah penumpang angkutan laut turun sekitar 4% dibanding tahun lalu.

Jonan mengatakan jika sebagian masyarakat yang tinggal di luar Jawa sudah beralih dari moda angkutan laut ke moda angkutan udara. Pada tahun ini Jonan menerapkan pembatasan jumlah penumpang angkutan laut, “saya selalu tidak mengijinkan moda transportasi tanpa pembatasan jumlah penumpang yang diangkut karena membahayakan keselamatan” katanya.

Kecelakaan Selama Penyelenggaraan Angleb 2015 Menurun Lebih dari 21%

Jonan mengatakan selama operasi angkutan lebaran tahun 2015 yang dilaksanakan sejak H-15 sampai dengan H+8, Korlantas Polri mencatat jumlah kecelakaan turun lebih dari 21% dibandingkan dengan pada operasi angkutan lebaran tahun 2014, “ini suatu prestasi luar biasa, penurunan angka kejadian kecelakaan turun lebih dari 21%, terimakasih terutama kepada teman-teman di angkutan darat khususnya Korlantas Polri”, tutur Jonan. Dibandingkan tahun 2014, selama operasi angkutan Lebaran tahun 2015 tercatat jumlah korban meninggal dunia turun 8%, sedangkan jumlah korban luka berat turun hampir 45%, jumlah korban luka ringan juga turun 13,5%. Jonan berharap penurunan angka kecelakaan di operasi angkutan lebaran tahun 2016 bisa lebih banyak.

Di akhir sambutannya Jonan mengatakan pihaknya akan mengusulkan kepada DPR RI agar menambah kuota mudik gratis sepeda motor sampai dengan tiga kali lipat dari tahun 2015. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan sepeda motor pada musim mudik lebaran tahun depan. Jumlah pengguna sepeda motor selama operasi angkutan lebaran tahun 2015 mencapai 3.759.000 sepeda motor. Kepada pihak swasta yang menyelenggarakan mudik gratis Jonan berharap agar mudik gratis dilaksanakan two way atau pulang-pergi jangan one way. (GAT)