(Jakarta, 12/10/2012) Konferensi DIplomatik untuk Adopsi Perjanjian dari Penerapan Protokol Torremolinos 1993 yang Berkaitan dengan 1977 Torremolinos International Convention for the Safety of Fishing Vessels (Konvensi Internasional untuk Keselamatan Kapal Pengangkap Ikan). Sebuah konferensi diplomatik untuk mempertimbangkan perjanjian baru yang bertujuan untuk melaksanakan penerapan ketentuan perjanjian internasional tentang keselamatan kapal penangkap ikan telah berlangsung di Cape Town, Afrika Selatan pada 9-11 Oktober 2012, di bawah naungan International Maritime Organization (IMO), badan khusus PBB yang bertanggung jawab terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran dan pencegahan polusi dari kapal, bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan Afrika Selatan.

Berdasarkan penjelasan Atase Perhubungan KBRI London, Capt. Sahattua P. Simatupang, MM sebagai wakil Indonesia dalam konferensi ini, konferensi ini diharapkan dapat mempertimbangkan dan menyetujui perjanjian penerapan dari ketentuan Protokol 1993 berkaitan dengan 1977 Torremolinos International Convention for the Safety of Fishing Vessels. Perjanjian tersebut juga akan menggantikan ketentuan teknis dari Protokol 1993 dengan harapan agar  dapat diberlakukan sesegera mungkin.

Sahattua juga menjelaskan keselamatan nelayan atau pelaut kapal penangkap ikan dan kapal penangkap ikannya merupakan bagian integral dari mandat IMO, namun instrumen international tentang keselamatan kapal penangkap ikan yang sebelumnya telah diadopsi oleh IMO belum dapat diberlakukan sepenuhnya karena berbagai kendala teknis dan hukum. Penangkapan ikan di laut masih merupakan pekerjaan yang berbahaya dan telah mengakibatkan banyak korban dengan jumlah kematian yang besar setiap tahunnya. Pemberlakuan ketentuan keselamatan internasional yang mengikat diharapkan dapat berperan dalam membantu meningkatkan standar keselamatan dan mengurangi korban jiwa dan harta benda di laut.

Konferensi ini diharapkan dapat mempertimbangkan draft perjanjian secara rinci dan memutuskan sejumlah ketentuan termasuk kriteria yang akan diterapkan.

Menyambut delegasi ke konferensi, Sekretaris Jenderal IMO, Mr. Koji Sekimizu mengatakan bahwa perubahan yang signifikan dalam industri perikanan secara global dalam 20 tahun terakhir memerlukan upaya untuk menyusun regulasi baru, dan sekarang adalah saat yang tepat untuk menyetujui perjanjian tersebut secara internasional.

“Perjanjian tersebut juga akan melengkapi rezim keselamatan international yang  mengikat yang sudah ada secara signifikan untuk pelaut kapal penangkap ikan, sebagaimana telah diberlakukan yaitu IMO’s International Convention on Standards of Training, Certification and Watchkeeping for Fishing Vessel Personnel (STCW-F),” katanya, mencatat bahwa perjanjian STCW-F mulai berlaku baru-baru ini yaitu pada 29 September 2012.

"Dokumen awal telah disiapkan dan disetujui oleh Maritime Safety Committee selama beberapa sesi persidangan yang lalu dan MSC telah menyiapkan draft perjanjian yang akan menjadi  instrumen tunggal baru dan mengikat secara hukum. Satu-satunya isu yang menonjol yang memerlukan keputusan dari konferensi ini adalah ketentuan pada klausul pembebasan dan persyaratan penerapan. Sekjen IMO sangat menyadari bahwa hal ini membutuhkan diskusi lebih lanjut untuk mendapatkan pertimbangan yang tepat diantara pandangan yang berbeda sehingga kesepakatan dapat tercapai, yang tentu saja sangat penting bagi keberhasilan konferensi ini. Namun demikian, Sekjen IMO yakin bahwa terlepas dari beberapa kompleksitas yang ada, hal ini tidak akan menghambat pencapaian hasil yang jelas dan tidak ambigu yang diterima secara luas dan para negara anggota tidak ragu-ragu dalam melaksanakan tanggung jawabnya.

Konferensi ini juga didukung oleh Menteri Perhubungan Afrika Selatan, Dikobe Ben Martins, Kementerian Perhubungan Afrika Selatan serta  masyarakat Afrika Selatan.

Petugas Konferensi Terpilih

Berikut daftar yang terpilih sebagai petugas dalam konferensi:

Ketua

Menteri Perhubungan , Afrika Selatan, Dikobe Ben Martins

Wakil Ketua

Vice Admiral Enrique Larrañaga, Director General, Directorate General of the Maritime Territory and Merchant Marine ((DIRECTEMAR), Chili

Mr. Masato Mori, Director General, Engineering Affairs, Maritime Bureau, Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT), Jepang

Mr. Andrzej Kossowski, Counsellor (Maritime Affairs), Permanent Representative of Poland to IMO

Ketua Komite Keseluruhan

Mr. Miguel Palomares, Spanyol

Wakil Ketua Komite Keseluruhan

Mr. Jaideep Sirkar, Chief, Naval Architecture Division, Office of Design and Engineering Standards, United States Coast Guard, Department of Homeland Security, United States of America

Mrs. Jemilat J. Mahamah, Minister Counsellor, Alternate Permanent Representative of Ghana to IMO

Ketua Komite Penyusunan

Ms Laureen Kinney, Associate Assistant Deputy Minister, Safety and Security, Transport Canada

Anggota Komite Utusan Diplomatik (Credential)

Argentina, Indonesia, Kenya, Maroko, dan Norwegia. (RY)