JAKARTA - Usai gelar perhelatan mudik lebaran tahun 2023 dengan sukses, insan transportasi Indonesia mendapat amanah lagi untuk menyukseskan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42. KTT Asean tahun 2023 ini dgelar di Indonesia, tepatnya di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tanggal 9-11 Mei 2023.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sejak jauh hari ingin memastikan kesiapan sarana dan prasarana transportasi selama (KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berlangsung lancar dan tidak ada kendala yang berarti.
Sejumlah titik yang ditinjau Menhub yaitu Bandara Komodo, Dermaga Marina Bay, dan Kawasan Wisata di Tana Mori sebagai salah satu titik kegiatan. “Saya ingin memastikan sarana dan prasarana transportasi telah siap melayani dengan baik mobilitas para pemimpin dan delegasi peserta KTT ASEAN, baik itu dari dan ke Labuan Bajo maupun mobilitas lokal di Labuan Bajo,” ujar Menhub.
Siap Sukseskan KTT Asean ke-42
Menhub menjelaskan, jajarannya dan stakeholder lainnya yang terkait telah siap untuk mendukung kelancaran mobilitas para peserta KTT ASEAN diantaranya yaitu menyiapkan operasional dan mempercantik fasilitas di Bandara Komodo dan juga bandara di sekitar Labuan Bajo seperti di Denpasar, Surabaya, Lombok, Kupang, dan Jakarta, termasuk mengatur kapasitas, parking stand pesawat, pengaturan slot penerbangan dari dan ke Labuan Bajo, pengaturan jalur domestik dan internasional, dan juga pemasangan media komunikasi sebagai penanda seperti banner, backdrop, sticker, dan media komunikasi lainnya.
Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara juga telah melakukan penambahan frekuensi penerbangan dari dan ke Labuan Bajo satu minggu sebelum acara inti untuk mendukung pergerakan mobilitas panitia, stakeholder pendukung acara, dan logistik serta melakukan penambahan personil/SDM yang bertugas di Bandara Komodo.
Selanjutnya, Ditjen Perhubungan Darat bersama Kepolisian dan Dinas Perhubungan Provinsi NTT telah menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas untuk melancarkan pergerakan kendaraan di sekitar area acara maupun di dalam area acara. Selain itu, Kemenhub juga menambah fasilitas keselamatan jalan seperti Penerangan Jalan Umum (PJU), guardrail, water barrier, delineator, rambu dan marka lalu lintas. Lalu, menyediakan 25 unit bus jenis Hiace dengan 30 awak pengemudi sebagai angkutan shuttle untuk para delegasi, panitia, dan jurnalis, serta membangun 3 halte.
Promosi Pariwisata dan Branding Indonesia
Perhelatan KTT ASEAN ke-42 yang dihadiri oleh pejabat VVIP 11 Negara ASEAN (termasuk Timor Leste), Sekretariat ASEAN, dan tamu negara lainnya dengan jumlah delegasi sekitar 1.000 – 1.500 orang merupakan branding Indonesia dan ajang promosi pariwisata kawasan Indonesia Timur dan Labuhan Bajo pada khususnya. “Ini merupakan momen yang baik untuk memperkenalkan destinasi wisata Labuan Bajo kepada para tamu undangan dari negara-negara ASEAN dan juga dunia. Semoga kegiatan KTT ASEAN yang dislenggarakan di Indonesia dapat berjalan lancar dan sukses seperti halnya saat Indonesia dipercaya menjadi ketua pertemuan G20 tahun lalu di Bali,” ujar Menhub.
Menhub juga mengapresiasi jajarannya yang telah melakukan persiapan untuk menyambut para delegasi, baik dari Indonesia maupun dari negara anggota ASEAN, siap menyambut dan melayani tamu negara dengan baik. “Kalau dilihat persiapan kita sudah baik sekali. Bahkan warga (Labuan Bajo) juga turut menyambut gembira," ujarnya.
Soal fasilitas bandara misalnya, Menhub menjelaskan, fasilitas Bandara Komodo telah siap untuk didarati tamu VVIP dengan penerbangan VVIP dan komersial. Bandara Komodo memiliki panjang runway 2.650 dan lebar 45 meter yang dapat melayani pesawat tipe A320 dan B738, luas apron mencapai 31.000 m2 untuk 7 parking stand dengan rincian 4 pesawat narrow body dan 3 pesawat propeller. Bandara ini juga memiliki terminal penumpang seluas 13.366 m2 yang dapat memuat penumpang hingga 1.100.000 per tahunnya.
Untuk melancarkan pergerakan pesawat, Kemenhub juga telah menyiapkan bandara alternatif terdekat dengan Bandara Komodo sebagai tempat parkir pesawat para delegasi, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bandara Lombok Praya, Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar dan Bandara El Tari di Kupang. Sejumlah fasilitas pendukung lain juga telah disiapkan untuk mendukung kegiatan KTT ASEAN, meliputi fasilitas pemeriksaan Custom, Immigration, and Quarantine (CIQ), dan fasilitas helipad untuk medical evacuation.
Fasilitas transportasi pendukung juga telah disiapkan, diantaranya ketersediaan bus Hiace sebanyak 25 unit, sebagai shuttle bus yang akan melayani mobilitas para delegasi, panitia, dan juga awak media peliput, dari dan ke bandara serta hotel dan venue kegiatan. Selain menyiapkan bus, juga disiapkan sebanyak 30 awak pengemudi yang mengetahui karakteristik dan kondisi jalan di Labuan Bajo.
Siapkan Hotel Terapung
Kementerian Perhubungan, menurut Menhub juga telah menyiapkan Kapal KM Sinabung yang difungsikan sebagai hotel terapung yang telah difungsikan mulai tanggal 6 hingga tanggal 12 Mei 2023. Kapal ini telah bersandar di Dermaga Marina Labuan Bajo dan telah digunakan bagi tim pendamping delegasi Negara ASEAN, diantaranya tim media, tim pengamanan, dan para tim pendukung lainnya.
KM Sinabung dapat menampung 2.000 penumpang yang terbagi ke dalam 32 kabin kelas 1A, 20 kabin kelas 1B, 42 kabin kelas 2A, 14 kabin kelas 2B, dan kabin ekonomi. KM Sinabung juga memiliki meeting room dengan kapasitas 150 orang.
Momentum yang Sangat Berharga
Saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo melakukan kunjungan untuk melihat persiapan akhir penyelenggaraan KTT Asean, Menhub melaporkan bahwa kesiapan infrastruktur, interior bandara, serta alur kedatangan tamu VVIP beserta para delegasi telah disiapkan dengan sebaik-baiknya.
Presiden Joko Widodo pun mengapresiasi persiapan yang telah dilakukan jajaran Kementerian Perhubungan dan berharap kegiatan KTT Asean yang dislenggarakan di Labuhan Bajo, NTT ini memberikan kenangan indah bagi para delegasi.
“Labuan Bajo telah siap menyambut KTT ASEAN. Momentum ini hendaknya dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan keindahan Nusa Tenggara Timur kepada dunia,” ujar Presiden Jokowi.
Pada kesempatan yang sama, Menhub mengatakan, untuk menjamin pemenuhan aspek keselamatan, keamanan dan kelancaran lima jenis penerbangan yaitu VVIP, militer, charter, private, maupun penerbangan reguler, Kemenhub telah melakukan sejumlah pengaturan untuk menyeimbangkan pergerakan kelima jenis penerbangan tersebut,
“Selama kegiatan KTT ASEAN berlangsung, kami tidak menutup akses penerbangan reguler dari dan ke Labuan Bajo, bahkan operasional bandara kami buka 24 jam dan ada penambahan atau extra flight untuk penerbangan reguler,” ujar Menhub.
Pengaturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SE 6 Tahun 2023 tentang Pengaturan Operasional Penerbangan Selama Penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42 Tahun 2023 di Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo, yang telah diterbitkan pada 18 April 2023 dan mulai berlaku pada tanggal 7 hingga tanggal 13 Mei 2023.
SE tersebut telah disampaikan kepada penyelenggara angkutan udara baik operator bandara maupun penerbangan jauh-jauh hari agar lebih siap untuk mengantisipasi adanya perubahan jadwal penerbangan.
“Kami mengimbau kepada pengelola maskapai dan bandara untuk proaktif memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada para penumpang sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Surat Edaran. Seperti misalnya, informasi perubahan jadwal penerbangan, penundaan, pembatalan, kompensasi, proses refund, dan lain sebagainya,” tutur Menhub.
Kemenhub mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan menggunakan penerbangan reguler dari dan ke Labuan Bajo agar memperhatikan kembali jadwal penerbangan di tanggal tersebut khususnya di hari puncak kedatangan pesawat VVIP pada 9 Mei 2023 dan kepulangan pesawat VVIP pada 11 Mei 2023.
Selanjutnya, agar penerbangan reguler tetap dapat beroperasi dari dan ke Bandara Komodo, telah dilakukan pengaturan yakni seluruh pesawat VVIP negara anggota ASEAN akan parkir menginap (Remain Over Night/RON) di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali di apron utara dan apron selatan.
“Di satu sisi, kami berupaya meminimalkan dampak gangguan penerbangan para tamu undangan dan delegasi. Di sisi lain, kami juga berupaya semaksimal mungkin agar masyarakat masih bisa masih bisa berwisata menikmati keindahan Labuan Bajo di saat penyelenggaraan KTT ASEAN. Ini adalah momentum yang baik untuk mempromosikan Labuan Bajo secara nasional maupun internasional,” ucap Menhub.
Transportasi Laut Juga Menjadi Perhatian
Transportasi laut pun tak luput dari perhatian Menteri Perhubungan agar dapat mendukung kegiatan KTT Asean ke 42. “Saya berharap transportasi laut dapat memberikan pelayanan yang maksimal untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan KTT ASEAN.
Menhub mengungkapkan, sejumlah pengaturan di sektor transportasi laut telah dilakukan, salah satunya yaitu untuk mengatur pergerakan kapal-kapal di perairan dermaga Marina serta di sekitar Hotel Meruorah dan Hotel Ayana yang menjadi salah satu venue dari kegiatan KTT ASEAN.
Pelabuhan Marina akan menjadi lokasi dari kegiatan para pemimpin ASEAN yang akan melihat matahari terbenam (sunset) melalui kapal pinisi. Selain itu, di pelabuhan ini akan ada area bazar, hiburan serta fasilitas sepeda bagi para delegasi KTT ASEAN. Menhub memastikan kondisi pelabuhan sudah tertata dengan baik. “Perhelatan internasional seperti KTT ASEAN ini memberi pelajaran kepada kami untuk terus memperbaiki diri, terutama dalam hal pelayanan dan kebersihan,” ujar Menhub.
Untuk menjaga keamanan perairan dan mengatur pergerakan kapal pinisi maupun kapal klotok (kapal nelayan) yang biasa melintas di area tersebut, Kemenhub telah menyiagakan dua kapal patroli dari Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut mulai tanggal 5 hingga 12 Mei 2023. "Kami akan lakukan pengaturan secara proporsional terhadap kapal-kapal nelayan dan kapal pinisi yang biasa melintas di lokasi tersebut,” ucap Menhub.
Kapal patroli yang diterjunkan adalah Kapal Patroli KPLP KN Chundamani P.116, yang dimiliki oleh Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Perak dan KN Jembio milik Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok. Kapal patroli tersebut dilengkapi dengan 23 personil masing-masing yang siap untuk menjaga keamanan dan keamanan di sekitar perairan tersebut.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha, yang dikutip sejumlah media mengungkapkan, jajarannya telah memastikan persiapan secara optimal, baik dari sisi keselamatan, keamanan pelayaran, kenyamanan maupun ketersediaan fasilitas pelabuhan dermaga sandar, dan gedung terminal penumpang. Telah disiapkan area khusus di Terminal Waterfront untuk dijadikan tempat pameran UMKM yang dapat menampung total 45 booth baik secara indoor maupun outdoor. (IS/AS/HG/RY)