JAKARTA - Persiapan infrastruktur dan sarana transportasi laut seperti pelabuhan terus dilakukan pemerintah sebagai penunjang aktivitas masyarakat. Selain itu, kesiapan infrastruktur transportasi laut ini juga sebagai proyeksi untuk tol laut. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan sebenarnya jumlah pelabuhan di Indonesia sudah cukup. Namun, yang diperlukan sekarang adalah peningkatan fasilitas.

"Begini, kan kita itu punya 1.241 pelabuhan umum di seluruh Indonesia, itu kira-kira kurang lebih ya itu mungkin per 90 kilometer lah paling panjang, itu garis pantai. Yang perlu dilanjutkan adalah peningkatan fasilitas dan kapasitas," kata Jonan usai acara peresmian tiga pelabuhan di Pelabuhan Dulionong, Kabupaten Alor, NTT, Jumat (2/10).

Meski demikian, dia mempersilakan bila ada memang ada pihak swasta atau perusahaan BUMN yang ingin membangun infrastruktur transportasi laut. Tapi, ia mengingatkan kembali saat ini yang penting adalah ketersediaan fasilitas pelabuhan. Contohnya pelabuhan peti kemas yang mesti tersedia reach stacker.

"Kewajiban dari pemerintah ini untuk pelabuhan-pelabuhan yang ada ditingkatkan kapasitas fasilitasnya. Supaya bisa lebih bermanfaat, kalau pelabuhan tidak ada alat bongkarnya, kan sama dengan tanah lapak, jadi harus ada. Misalnya pelabuhan pengumpan peti kemas, pelabuhan peti kemas harus ada reach stacker," tuturnya.

Kemudian, hal lain yang perlu menjadi prioritas adalah kemudahan sarana seperti akses jalan. Pelabuhan mesti punya akses jalan yang bagus. Persoalan ini menurut Jonan membuat dirinya selalu berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum.

"Kalau bangun pelabuhan baru saya rasa pemerintah enggak perlu, yang perlu itu memperbanyak fasilitasnya. Pelabuhan-pelabuhan itu akses jalannya, bagus. Kan ada pelabuhan yang akses jalannya kecil sekali. Truk tidak masuk dan sebagainya, saya biasanya koordinasi dengan Kementerian PU," jelasnya.

Tiga Pelabuhan di Kabupaten Alor Diresmikan

Terkait peresmian tiga pelabuhan di Kabupaten Alor, ia mengatakan infrastruktur tersebut sudah siap sejak 1-2 tahun lalu. Memang untuk wilayah Indonesia Timur diperlukan keberadaan infrastruktur pelabuhan terutama pelabuhan peti kemas dan pengumpan penumpang.

"Mudah-mudahan pembangunan ini bisa bermanfaat buat kesejahteraan masyarakat khususnya di Pulau Alor," ujar Menhub.

Sebelumnya, Menhub meresmikan tiga pelabuhan yang infrastruktur pembangunannya sudah selesai 1-2 tahun lalu. Tiga pelabuhan itu adalah Pelabuhan Penyeberangan Baranusa, Pelabuhan Peti Kemas Moru dan Pelabuhan Laut Dulionong.

Untuk Pelabuhan Dulionong dan Moru berada di bawah Ditjen Perhubungan Laut dengan unit pelaksana tugas (UPT) yang mengelola. Dana yang dibangun untuk kedua pelabuhan ini berasal dari APBN sebesar Rp 65,7 miliar (Dulionong) dan Rp 41,3 miliar (Moru).


Sementara, Pelabuhan Penyeberangan Baranusa berada di bawah Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub yang sudah diserahterimakan kepada Kabupaten Alor. Pelabuhan dengan area 4025 meter persegi ini dibangun dari 2011 sampai 2013. Biaya yang digunakan berasal dari APBN sebesar Rp 38,2 miliar. (BUN)