(Jakarta, 12/10/2012) Perkembangan industri penerbangan di layanan berbiaya murah (low cost carrier/LCC) di Indonesia diprediksikan bakal terus berkembang menguasai pasar penerbangan. Hal itu seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang meningkat mempengaruhi pendapatan domestik bruto (PDB) sehingga masyarakat memilih moda transaportasi udara untuk melakukan perjalanan bisnis dan wisata.

"LCC terus berkembang, begitu juga layanan lainnya seperti full service dan medium service. Dikarenakan pasar penerbangan di Indonesia sangat luas. Yang penting aspek keselamatan tidak boleh diabaikam," kata Bambang di Kementrian Perhubungan, Jakarta, Jumat (12/10/2012).

Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan mengatakan, dilihat dari pangsa pasarnya memang layanan minimal (LCC) lebih mendominasi. Hal tersebut dapat dilihat dari maskapai Lion Air yang merupakan maskapai dengan segmen LCC menguasi pangsa pasar domestik sebesar 40 persen.

Menurut Bambang, Kementerian Perhubungan tidak melihat adanya persaingan antara full service dan layanan minimal. Pasalnya, setiap layanan tersebut memiliki karekteristik yang berbeda dan pelanggannya tersendiri.

"Kalau melihat jumlah kelas menengah Indonesia terus meningkat, peluang full service untuk meningkatkan pangsanya terbuka luas. Penguna layanan minimal suatu saat dengan kemampuan ekonomi yang meningkat akan meningkat pula keinginan untuk mendapatkan pelayanan di pesawat yang lebih baik lagi dan itu dapat dipenuhi oleh maskapai penerbangan dengan  pelayanan penuh," ujar Bambang. (RDH)