JAKARTA - Kementerian Perhubungan mencatat sebanyak 3,5 juta orang mudik menggunakan pesawat terbang dalam sepuluh hari terakhir. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan angka tersebut masih berpeluang bertambah hingga melampaui target 4,12 juta pemudik pengguna transportasi udara.
"Antara H-7 hingga H 2 Hari Raya Idul Fitri, kami mencatat ada 3,5 juta penumpang menggunakan moda pesawat terbang dari 35 bandara yang kami pantau. Dengan melihat data ini, kami optimis angka pengguna pesawat terbang bisa melampaui target kami sebelumnya."
Hal itu dikatakan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat memantau pelaksanaan arus balik H + 3 di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Selasa,(21/7).
Didampingi sejumlah pejabat Kemenhub antara lain Dirjen Perhubungan Darat Djoko Sasono dan Dirjen Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko serta Dirut PT Angkasa Pura 2 Budi Karya Sumadi, Menhub melihat-lihat sejumlah titik poin pelayanan seperti situasi di pintu masuk dan ruang tunggu.
Hal lain yang menjadi perhatian Menhub
adalah Posko Mudik PT Angkasa Pura 2 di Bandara SoekarnoHatta.
Di salah satu pintu keberangkatan Terminal 1, Menhub melihat-lihat kondisi
terminal yang kebetulan sedang padat. Setelah itu Menhub meninjau Posko Mudik
Bandara SoekarnoHatta. Sempat melongok
ruang tunggu eksekutif, Menhub
akhirnya melihat salah satu pintu masuk untuk keberangkatan.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memprediksi 4,12 juta orang akan mudik menggunakan pesawat terbang sejak H-10 hingga H 10 lebaran. Angka tersebut diyakini meningkat 2 persen dibandingkan dengan realisasi penumpang pesawat terbang sebanyak 4,04 juta orang pada musim mudik tahun lalu.
Lebih jauh dia menjelaskan, bahwa musim mudik 2015 merupakan untuk pertama kalinya pertumbuhan pemudik pesawat terbang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pemudik kereta api jarak menengah dan jauh.
Instansinya mencatat pertumbuhan pengguna pesawat terbang pada periode H-7 hingga H 2 Idul Fitri tahun ini naik 1,96 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sedangkan pertumbuhan pengguna kereta api jarak menengah dan jauh hanya 1,4 persen. Padahal, pertumbuhan pengguna kereta api jarak menengah dan jauh pada H-10 hingga H 10 sendiri diharapkan bisa sebesar 8,5 persen dibanding tahun lalu.
"Di musim mudik ini ada yang berbeda. Baru pertama kali pertumbuhan pengguna pesawat terbang melebihi pengguna kereta api jarak jauh. Memang secara kasat mata kepadatan bandara tidak terlihat dibanding tahun lalu karena kini tidak ada lagi yang jual tiket langsung di bandara," tuturnya.
Direktur Utama Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi membenarkan pernyataan Menhub bahkan kata dia, angka volume penumpang yang mudik menggunakan pesawat bisa lebih besar lagi mengingat puncak arus balik pengguna pesawat terbang belum terjadi.
"Kami sendiri memprediksi bahwa puncak arus balik, khususnya bagi maskapai besar, akan terjadi pada hari Minggu (26/7) mendatang. Sedangkan untuk low cost carrier (LCC) puncaknya akan terjadi pada hari ini. Setidaknya itu di Bandara SoekarnoHatta, karena arus balik kan banyak yang ke Bandara Soekarno Hatta," ujar Budi di lokasi yang sama.
Dari data diketahui bahwa, Kementerian Perhubungan sendiri meramal jumlah pemudik yang menggunakan lima moda transportasi sebesar 20 juta orang pada tahun ini, atau lebih besar 1,9 persen dibandingkan jumlah pemudik tahun lalu yang mencapai 19,6 juta orang. Jumlah pemudik yang menggunakan transportasi udara sendiri diperkirakan akan mengambil porsi 20,6 persen dari total jumlah pemudik tersebut. (BUN)