(Jakarta, 24/11/11) Pemerintah mendukung upaya percepatan pertumbuhan pada bandara-bandara di Indonesia baik dilakukan langsung oleh pengelola sebagai operator bandara, atau melalui berbagai kerja sama dengan pihak ketiga lainnya yang mempunyai tujuan untuk  meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa transportasi udara.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti S Gumay  mengatakan regulator mendukung kerjasama yang dilakukan operator, seperti yang dilakukan PT Angkasa Pura I dengan perusahaan pengelola bandara asal Korea, Incheon International Airport Corporation (IIAC) yang melakukan penandatanganan untuk kerjasama manajemen bersama yang difokuskan pada peningkatan pendapatan non-aeronautika dengan peningkatan level of service di Bandar Udara Juanda, Surabaya.

"Kami mendukung sepenuhnya untuk IIAC dan AP I, sangat bagus bekerjasama untuk meningkatkan pendapatan non aero, IIAC merupakan perusahaan pengelola bandara terbaik di dunia," tutur Herry usai menyaksikan penandatangan kerja sama tersebut di Jakarta, Rabu kemarin (23/11).

Menurut Herry, dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI),  akan dilakukan percepatan pengembangan sejumlah infrastruktur, diantaranya Bandara di Lampung, Samarinda, dan Belitung. Ketiga bandara ini akan dipercepat perkembangannya karena berkaitan dengan pariwisata. Sudah ada investor asal Korea yakni Samsung Corporation yang menyatakan minatnya.

Sementara, Direktur Utama PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo mengungkapkan, tujuan dari dilakukannya perjanjian ini adalah untuk mengatasi persaingan ketat menyusul liberalisasi pasar transportasi udara dunia. Selain itu juga mengingat arti pentingnya Bandar Udara Internasional di suatu negara yang bukan saja sebagai pintu gerbang pariwisata atau bisnis namun dapat memberi kesan terhadap pengunjung tentang negara tersebut.

"Kami bangga bisa bekerja sama dengan pihak Korea dan untuk langkah awal, kami segera melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan terminal dua pada awal Desember 2011 mendatang," ujar Tommy.

Pembangunan dengan serapan anggaran hingga Rp450miliar itu, menurut Tommy diharapkan mampu menampung dan mengantisipasi  jumlah penumpang di bandara Juanda yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Sementara itu, Presiden and CEO Incheon International Airport Corporation, CW Lee mengungkapkan, AP I salah merupakan  satu perusahaan yang sudah berpengalaman mengelola bandara dan tepat dijadikan mitra kerjasama. Bandara Juanda  juga berpotensi tumbuh tinggi, nomor dua di Indonesia setelah Bandara Soekarno Hatta. (CHAN)