(Jakarta, 12/11/2012) Pemerintah terus berkomitmen untuk mendorong eksistensi perusahaan bongkar muat (PBM) untuk lebih professional sehingga produktivitas bongkar muat dan kelancaran arus barang melalui angkutan laut bisa terjamin.

Saat ini PBM bersama-sama dengan BUMN PT Pelindo.berkedudukan sebagai operator jasa kepelabuhanan sebagaimana diamantkan dalam UU No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran.

“PBM harus tetap eksis di pelabuhan dan untuk itu, mereka (PBM) mesti lebih profesional dalam melayani bongkar muat kargo umum maupun peti kemas sesuai dengan perkembangan dan kemajuan bongkar muat di Indonesia,” ujar  Kepala Litbang Kementerian Perhubungan Denny.L.Siahaan saat membacakan Sambutan Menteri Perhubungan EE.Mangindaan pada peringatan HUT ke-24 Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI)   hari ini, Senin (12/11/2012).

Dia mengatakan, Kemenhub akan terus melakukan pembinaan dan bimbingan kepada seluruh PBM yang ada di Indonesia dalam rangka  mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional melalui jasa bongkar muat dari dan ke kapal di seluruh pelabuhan Indonesia.

Ketua Umum DPP APBMI Bambang K.Rahwadi mengatakan saat ini APBMI beranggotakan 1.023 PBM yang berada di 14 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), 42 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan 5 Perwakilan Cabang yang berdomisili mulai dari Lhokseumawe Aceh hingg ke Timika dan Merauke.

“PBM selama ini berperan aktif dalam kontribusi di Industri jasa kepelabuhanan dan pelayaran di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Ketua Panitia HUT APBMI ke 24, H.M.Fuadi mengatakan peringatan ini agar dapat dimaknai sebagai bangkitnya kekuatan PBM di seluruh Indonesia untuk bekerjasama dengan PT Pelindo.

“Seperti  yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok yang hanya menfasilitasi 16 PBM terseleksi.  Seharusnya juga dibuka kesempatan bagi PBM lain yang jumlahnya mencapai 86 PBM terdaftar di Priok,” ujarnya. (RDH)