(Jakarta, 22/4/2014) Pemerintah akan mengubah skema perjalanan kereta api. Langkah ini dilakukan terkait pengoperasian jalur ganda utara April ini.Hal itu dikatakan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, Hanggoro Budi Wiryawan disela-sela acara Sosialisasi Renstra Kementerian Perhubungaan, Selasa (22/4) di Ruang Mataram Kemenhub.
Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mengatakan, perubahan skema perjalanankereta api tersebut rencananya akan ditandatangani oleh Dirjen Perkeretaapian dengan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, pada Jumat 25 April mendatang. "Kami berharap dengan perubahan skema perjalanan kereta api ini double track bisa dimaksimalkan," katanya.Hanggoro yakin, dengan perubahan skema perjalanan kereta api yang dilakukan, nantinya lalu lintas kereta penumpang dan barang di jalur ganda utara bisa diperpendek. Berdasarkan perhitungan Kementerian Perhubungan, perubahan skema perjalanan kereta api tersebut bisa mengurangi perjalanan kereta penumpang dari Surabaya - Jakarta yang biasanya mencapai 19,5 jam menjadi 18,5 jam.Sementara itu, untuk kereta barang, Hanggoro menghitung, perubahan skema perjalanan kereta api akan memangkas waktu tempuh Surabaya - Jakarta dari yang awalnya 18 jam menjadi 14 jam saja. "Dengan itu kami berharap frekuensi perjalanan kereta bisa ditingkatkan, sehingga masyarakat bisa pindah dari jalan ke kereta api, dan kecelakaan di jalan bisa dikurangi," katanya.
Hermanto Dwi Atmoko, Direktur Jenderal Perkeretaapian sementara itu menambahkan bahwa April ini jalur kereta api ganda jalur utara akan dioperasikan.Sebelumnya, dalam pembangunan jalur ganda tersebut, pihaknya masih menemui permasalahan yakni terkait masalah pembebasan lahan di wilayah Surabaya. Hermanto mengatakan bahwa masih ada lahan sepanjang 2 kilometer yang sampai saat ini bermasalah. Tapi, saat ini pihaknya sudah mendapatkan titik temu. Sehingga kemungkinan akhir April nanti pembangunan lintasan bisa selesai dan siap dioperasikan.(BN)