(Makassar, 10/5/2013) Menteri Perhubungan, E.E Mangindaan, melakukan peletakan batu pertama Kampus Transportasi Terpadu pada Jumat( 10/5) di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar. Peletakan batu secara simbolis ini menandakan secara resmi dimulainya pembangunan Kampus Transportasi Terpadu yang terdiri dari Kampus Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar, Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, dan Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) Makassar.
Pembangunan kampus terpadu di lahan seluas 56 hektar tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap diklat transportasi di Indonesia, khususnya Kawasan Timur Indonesia (KTI), yang selama ini belum memiliki lembaga diklat transportasi, terutama di bidang transportasi darat (BP2TD). Sehingga masyarakat Indonesia di KTI berkesempatan menjalani diklat transportasi dengan lebih efisien dan terjangkau.
Dalam sambutannya Menhub mengatakan, pembangunan kampus terpadu ini merupakan masterpiece bagi Indonesia karena baru ada pertama kalinya di dunia satu kampus transpotasi terpadu baik darat, laut maupun udara ada di dalam satu kampus.
“Saya berharap dengan dibangunnya kampus ini dapat menghasilkan sdm-sdm transportasi yang handal dan professional dari kawasan timur Indonesia khususnya Makassar,” ujar Menhub
Menhub mengimbau agar pembangunan gedung kampus ini dapat selesai tepat pada target waktu yang telah ditentukan. “Rencana pembangunan yang sudah ada adalah kontrol supaya target waktu penyelesaian tidak terlalu jauh dari rencana. Kita evaluasi terus sehingga sasaran waktu tidak akan berubah jauh,” ujar Menhub.
Sementara dalam laporannya, Kepala BPSDM Santoso Edhy Wibowo mengatakan dengan dibangunnya kampus terpadu ini diharapkan dapat terjadi efisiensi serta untuk meningkatkan kesempatan bagi SDM di kawasan timur Indonesia untuk mengenyam pendidikan transportasi.
“Pembangunan kampus terpadu ini juga merupakan antisipasi kita dalam memenuhi kebutuhan SDM transportasi yang handal dan professional,” jelas kepala BPSDM.
Saat ini kebutuhan SDM transportasi di Indonesia sampai dengan tahun 2014 antara lain, perwira pelaut 18774 orang, penerbang 4000 orang, teknisi pesawat udara 7500, ATC 1000 orang, transportasi darat 200 org, perkeretaapian 120 orang, dan SDM apartur 14500 orang
Kampus terpadu transportasi di Makassar dibangun di lahan seluas 56 hektar yang dibagi untuk kampus transportasi darat 12,23 hektar, kampus transortasi laut 30,9 hektar dan transportasi udara 14,5 hektar. Kampus tersebut dibangun dengan biaya APBN murni yang ditargetkan selesai pada tahun 2017.
Kampus terpadu di Makassar ini akan menyelenggarakan diklat antara lain, untuk transportasi darat, diklat kendaraan bermotor dan diklat teknis transportasi darat; untuk transportasi laut, diklat D IV Pelayaran, Diklat Kepelautan, Keterampilan teknis bidang transportasi laut. Untuk transportasi udara akan diselenggarakan diklat D III ATC, Teknik Pesawat Udara, Teknik Bandara, Teknik Navigasi Udara dan Diklat TEknis Bidang Transportasi Udara. (RDH)