JAKARTA – Sebanyak 8 (delapan) kapal perintis pengadaan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla ) secara resmi mulai dibangun. Dimulainya pembangunan 8 kapal perintis yang terdiri dari 6 unit kapal sebesar 750 Dead Weight Tonnage (DWT) dan 2 unit kapal sebesar 500 DWT tersebut ditandainya dengan peletakan lunas (Keel Laying) yang dilakukan secara simbolis oleh Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan bertempat di Galangan Kapal PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard, Surabaya, Rabu (23/9).

Pembangunan 8 unit kapal perintis tersebut akan dikerjakan oleh 4 perusahaan galangan kapal pemenang lelang pengadaaan kapal dari Ditjen Hubla Tahun Anggaran 2015 – 2017 (multiyears). Keempat perusahaan tersebut diantaranya : PT. Dumas Tanjung Perak Shipyards, PT. Adiluhung Sarana Segara Indonesia, PT. Mariana Bahagia, dan PT. Dok Bahari Nusantara. Pembangunan kapal tersebut berlangsung selama 14 bulan.

Dalam sambutannya, Menhub Ignasius Jonan berharap pengerjaan kapal bisa dipercepat penyelesaiannya tanpa mengurangi aspek kualitas kapal tersebut.

“Kalau bisa diselesaikan lebih cepat lebih baik, 12 bulan kalau bisa lebih baik. Jangan juga dikasih mesin bekas di kapal ini. Saya minta kualitas harus bagus” ujar Menhub Jonan.

Ia menambahkan, Kementerian Perhubungan akan membangun kurang lebih 190 kapal yang terdiri dari kapal penumpang, kapal patroli Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP), dan kapal navigasi.

“(Jumlah) ini paling banyak dalam sejarah Kemenhub dalam membangun kapal,” ucap Jonan.

Sementara, Direktur Utama PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard, Yance sebagai salah satu pemenang tender kapal perintis yang juga selaku tuan rumah dalam acara peresmian pembangunan kapal ini mengatakan, dalam membangun kapal, pihaknya selalu mengikuti prosedur dan mengutamakan aspek keselamatan dengan jua memperhatikan kualitas dan mutu.

“Dalam suatu pekerjaan, kita selalu ikuti prosedur dalam proses pembangunan kapal. Rule number one, follow the procedure,” jelas Yance.

Dukung Program Tol Laut

Dirjen Perhubungan Laut, Bobby R. Mamahit dalam laporannya mengatakan bahwa pembangunan kapal ini dilakukan untuk menunjang program tol laut dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

“Dengan pembangunan kapal perintis ini kita harapkan dapat meningkatkan konektivitas antar pulau di daerah terpencil dan menjamin tersedianya kebutuhan bahan pokok dan sebagai penghubung pusat-pusat perdagangan di daerah tersebut,” jelas Bobby.

Bobby menjelaskan, dari 8 kapal perintis tersebut, sebanyak 6 kapal perintis ukuran 750 DWT akan ditempatkan di pelabuhan pangkal Makassar, Kendari, Bima, Tilamuta, Babang dan Sanana. Sedangkan 2 kapal perintis ukuran 500 DWT akan ditempatkan di Sintete dan Kotabaru.

Spesifikasi kapal printis tipe 750 DWT memiliki panjang 58,50 meter, kecepatan 12 knot, mampu mengangkut 265 orang penumpang dengan kapasitas angkut barang 400 ton. Sedangkan kapal printis tipe 500 DWT memiliki panjang 51,80 meter dengan kecepatan 12 knot, mampu mengangkut penumpang sebanyak 250 orang dan kapasitas angkut barang 240 ton. (RDH)