(Jakarta, 29/10/2012) Pada Selasa (30/10), Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Suroyo Alimoeso meresmikan Pelabuhan Penyeberangan Marisa yang terletak di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Pelabuhan Penyeberangan Marisa ini mulai dibangun pada tahun 2007 dan selesai pada tahun 2011 melalui dana APBN sub sektor transportasi darat sebesar Rp.56,570 Milyar.
Pelabuhan Penyeberangan Marisa dibangun untuk Lintas Penyeberangan Marisa-Dolong, Dolong-Ampana, yang sudah dilayani oleh KMP. Tanjung Api dengan kapasitas 202 orang, kendaraan roda empat (R4) campuran 19 buah dengan subsidi perintis berasal dari dana APBN sub sektor transportasi darat sebesar Rp.4.355 Milyar dengan jadwal pelayaran 2 kali seminggu.
Dalam sambutannya Dirjen Perhubungan Darat, Suroyo Alimoeso mengatakan bahwa pengembangan transportasi penyeberangan di kawasan timur Indonesia, khususnya di Provinsi Gorontalo, diarahkan sebagai pembuka isolasi dan mendorong kegiatan ekonomi.
“Secara bertahap peran transportasi penyeberangan akan saling mendukung dengan transportasi jalan untuk pengembangan wilayah sesuai dengan tata ruang wilayah dan nasional,” ujar Suroyo. “Untuk itu secara berkesinambungan dilakukan pembangunan sarana dan prasarana transportasi penyeberangan di wilayah Provinsi Gorontalo,” jelas Suroyo.
Berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (LL-ASDP) Ditjen Perhubungan Darat, untuk subsidi operasional kapal penyeberangan perintis tahun anggaran 2012, jumlah kapal yang dioperasikan melayani lintas penyeberangan perintis Gorontalo-Wakai, Wakai-Ampana, Marisa-Dolong, Dolong-Ampana, Amrisa-Parigi, Luwuk-Salakan, Banggai-Boniton, Banggai-Bobong, dan Luwuk-Banggai adalah sebanyak 4 unit, yaitu : KMP. Lemuru, KMP. Tuna Tomini, KMP. Tanjung Api, KMP. Cakalang II. Total subsidi sebesar Rp.13.091.345.000,-, yang terdiri atas Rp.10.398.548.000,- untuk subsidi operasional, dan Rp.2.392.797.000,- untuk subsidi biaya docking.
Pelabuhan Penyeberangan Marisa Gorontalo merupakan Jenis Dermaga Plencengan dengan kapasitas 1000 GRT. Pelabuhan ini dibangun dengan alokasi APBN dalam lima tahap, yaitu :
- Tahap I (tahun 2007) sumber pendanaan APBN 2007 dengan alokasi dana sebesar Rp.3.500.000.000,-
- Tahap II (tahun 2008) sumber pendanaan APBN 2008 dengan alokasi dana sebesar Rp.7.000.000.000,-
- Tahap III (tahun 2009) sumber pendanaan APBN 2009 dengan alokasi dana sebesar Rp.7.500.000.000,-
- Tahap IV (tahun 2010) sumber pendanaan APBN 2010 dengan alokasi dana sebesar Rp.22.404.382.000,-
- Tahap V (tahun 2011) sumber pendanaan APBN 2011 dengan alokasi dana sebesar Rp.16.604.514.000,- (RS)