(Jakarta, 16/5/2013) Sarana dan prasarana di pelabuhan-pelabuhan yang masuk dalam konsep pendulum nusantara harus mempunyai kesamaan pelayanan. “Standar pelayanan minimal di setiap pelabuhan ini harus sama, sehingga nanti bisa menekan biaya logistik yang saat ini menghantui masyarakat dan pengguna jasa khususnya di transportasi laut,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian perhubungan Leon Muhamad saat memberikan sambutan pada acara penandatangan nota kesepahaman (MOU) antara PT Pelindo II dengan Bank Dunia terkait implementasi Pendulum Nusantara, di Kantor Pusat PT Pelindo II, Pelabuhan Tj. Priok Jakarta, Kamis (16/5).
Leon menuturkan Pendulum Nusantara ini sebenarnya adalah konsep pembangunan pelabuhan yang sama, agar dapat dilayani oleh kapal yang berukuran sama, dan kapal-kapal ini bergerak dari barat ke timur tepat waktu. “Pemerintah memang tidak cukup dana untuk menyiapkan pelabuhan-pelabuhan seperti itu, maka kita dorong Pelindo I, II, III, dan IV tuntuk tentukan pelabuhan-pelabuhannya sesuai dengan tuntunan kepelabuhanan nasional untuk dibangun dengan infrastruktur yang sama, mulai kedalamannya, mulai bongkar muatnya dan pendukung-pendukung lainnya,” tuturnya.
Menurutnya konsep Pendulum Nusantara ke depannya dapat lebih berkembang lagi. Ia mencontohkan seperti pelabuhan-pelabuhan yang ada di Pulau Kalimantan suatu saat bisa ikut dimasukkan dalam konsep ini. “Seperti pelabuhan di Kalimantan perlu juga kita bangun, tetapi saat ini potensi muatan di situ belum sebesar di kawasan barat dan timur,” katanya.
Ia menambahakan nantinya kapal yang melayani adalah kapal Indonesia dengan ukuran tertentu yang sangat efektif dan efisien. “Efiktif dan efisien maksudnya yaitu kapal itu lebih banyak membawa muatan tentu lebih murah,” ujar Leon.
Terkait penandatangan studi kerja sama dengan Bank Dunia, Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino mengatakan kerja sama dengan Bank Dunia akan memantapkan rencana implementasi konsep Pendulum Nusantara dan upaya penurunan biaya logistik. “Hal ini merupakan kontribusi PT Pelindo II dalam mendukung penuh cita-cita percepatan penurunan biaya logistik nasional,” ujarnya.
Pada kerja sama ini, PT Pelindo II akan mendanai studi yang dilakukan Bank Dunia mengenai pelabuhan feeder yang akan terlibat dalam konsep Pendulum Nusantara dan studi mengenai penurunan biaya logistik nasional. (HH)