(Jakarta, 5/1/2013) Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, tidak hanya aktif di laut, tetapi juga berperan dalam kegiatan pertolongan kepada warga yang tertimpa musibah banjir berskala besar yang terjadi di Jakarta, pertengahan Januari lalu. Tiga daerah yang menjadi lokasi dalam kegiatan pertolongan korban banjir adalah, kawasan Pulomas (Jakarta Timur), Jati Asih (Jawa Barat) dan Pelabuhan Sunda Kelapa.
Menurut Kepala Pangkalan PLP Tanjung Priok, Capt. Teddy Mayandi, kegiatan melakukan pertolongan kepada korban banjir merupakan bentuk kepedulian dari jajaran Pangkalan PLP Tanjung Priok terhadap masyarakat yang sedang tertimpa musibah. Namun demikian, tugas-tugas utama, dalam rangka melakukan kegiatan pengawasan, pengamanan dan pertolongan musibah di laut yang menjadi tugas pokok tetap berlangsung.
“Sarana yang digunakan untuk kegiatan pertolongan kepada warga merupakan sarana yang ada di kantor, yang siap digunakan bila dibutuhkan sewaktu-waktu, sehingga tidak mengganggu kegiatan utama kami di laut,” ungkap Capt. Teddy Mayandi, di Jakarta (5/1).
Dikatakan juga, penetapan lokasi pertolongan dilakukan setelah mendapatkan informasi dari warga tentang keadaan banjir di wilayahnya, dan koordinasi dengan berbagai pihak, sehingga dukungan PLP Tanjung Priok maksimal di kawasan yang memang membutuhkan evakuasi. Kegiatan pertolongan kepada warga korban banjir berupa kegiatan evakuasi dan kegiatan pengeringan bangunan yang terendam.
“Kegiatan pengeringan dilakukan pada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sunda Kelapa (KKOP), yang mengalami banjir cukup tinggi,” ungkap mantan Kepala PLP Tanjung Uban itu, didampingi Kepala Seksi Operasi Pangkalan PLP Tanjung Priok, Yudi Kusmiyanto.
Kronologi kegiatan pertolongan yang dilakukan Pangkalan PLP Tanjung Priok, dimulai pada Kamis, 17 Januari 2013 jam 16.00 WIB. Saat itu kantor Pangkalan PLP Tanjung Priok menerima berita SAR untuk evakuasi banjir pertolongan di kawasan Pulomas. Jam 17.00 Team SAR/Rescue Pangkalan PLP Tanjung Priok yang dipimpin Sugeng Susanto, Waluyo, Boyadi, dan Afrizal berangkat ke lokasi evakuasi dengan membawa peralatan SAR yaitu Perahu Karet dan Motor Tempel 2,2 PK dengan menggunakan Truk Rescue.
Tiba di lokasi jam 19.00 kemudian Team Rescue melakukan evakuasi pertolongan di kawasan itu. Warga di lokasi diantaranya keluarga dari (Alm) Hengky Supit ( mantan Kepala Pangkalan PLP Tanjung Priok) yang berjumlah 6 (enam) orang beserta barang-barang dan hewan peliharaan di evakuasi ke gereja dengan menggunakan perahu karet. Usai evakuasi pukul 22.00 kemudian kembali ke Pangkalan PLP Tanjung Priok.
Jum’at, 18 Januari 2013 pukul 13.00 WIB tiba di lokasi musibah banjir di Jati Asih, Bekasi dan berkoordinasi dengan posko serta Team penolong dari TNI AD, POLRI dan komunitas SAR lainnya, operasi pertolongan adalah evakuasi korban banjir yang terjebak di rumah masing-masing karena ketinggian air hingga 1½ - 2 meter. Pukul 15.00 WIB air mulai surut, kegiatan evakuasi tetap berlangsung. Pukul 17.00 WIB semua warga telah selesai dievakuasi dengan selamat selain itu tidak ada korban jiwa, meskipun genangan air masih ada (sementara surut) dan dianggap sudah aman.
Senin, 21 Januari 2013 pukul 09.00 Team SAR/Rescue Pangkalan PLP Tanjung Priok berangkat ke Pelabuhan Sunda Kelapa dengan membawa peralatan SAR. Tiba di KKOP Sunda Kelapa pukul 10.00 dan langsung melakukan pertolongan mengatasi banjir dengan penghisapan membuang air ke laut dan menutup gorong-gorong agar air agar tidak masuk ke halaman Kantor KOP Sunda Kelapa. Pukul 16.30 selesai melakukan pertolongan dan Team SAR/Rescue kembali ke Pangkalan PLP Tanjung Priok.dan segera melaksanakan perawatan peralatan SAR.
“Selama operasi pertolongan tidak mengalami masalah yang berarti, semua berjalan lancar,” ungkap Capt. Teddy Mayandi. (AB)