(Jakarta, 25/3/2014) Pembangunan sektor transportasi laut khususnya angkutan logistik masih terkendala infrastruktur di pelabuhan, sehingga menyebabkan biaya tinggi. ‘’Upaya untuk perbaikan dan pengembangan pelabuhan akan terus dilakukan, selain untuk membuka isolasi daerah juga menjaga agar harga logisitk tidak terjadi ketimpangan,’’ kata Dirjen Perhubungan Laut Bobby R. Mamahit dalam acara Presbackground bertemakan Angkutan Logistik Pada Transportasi Laut di Hotel Milenium Jakarta, Selasa (25/3) kemarin.

Menurut Bobby, selama ini masih dikeluhkan mahalnya biaya angkut logistik yang menyebabkan harga logistik jauh lebih mahal di daerah-daerah khususnya Indonesia Timur. Biaya-biaya yang timbul khususnya di pelabuhan antara lain stuffing, bongkar muat, penumpukan, dan haulage adalah komponen biaya yang seharusnya bisa lebih efisien.

‘’Selama ini, sekitar 60 persen dari biaya pengiriman adalah merupakan biaya di pelabuhan,’’ jelasnya.

Pemerintah, kata Bobby, telah menginisiasi membuat sistem yang dinamakan Nusantara Pendulum sebagai Indonesia International Gateway untuk memperkuat angkutan laut sehingga dapat memperbaiki angkutan domestik yang ada selama ini. Termasuk bagian dari program tersebut yaitu peningkatan efisiensi, penerapan IT dan pengembangan fasilitas serta peralatan pelabuhan agar biaya pelabuhan bisa lebih rendah.

Sistem Nusantara Pendulum tersebut, kata Bobby, nantinya akan menjadi satu servisis yang akan bergerak di enam pelabuhan utama yakni Jakarta, Batam, Surabaya, Makassar, Belawan, dan Sorong yang nantinya akan dibuatkan satu rute terjadwal dan lainnya mengikuti seperti sub-sub sistem yang terintegrasi.
‘’Kami akan memperbaiki perekonomian di Indonesia terutama mereka yang melalui jalur laut, sehingga nanti angkutan barang bisa masuk dan keluar lebih efisien dan dapat menghemat biaya,” ujar Bobby.

Dengan adanya Nusantara Pendulum ini, menurut Bobby, akan memperkecil kontak antara pemilik barang dan yang mengurusnya, sehingga tidak terjadi crowded dan dapat menekan biaya-biaya yang tidak diinginkan.

Nusantara pendulum merupakan konsep pengintegrasian angkutan laut dengan sebuah kapal utama yang akan bergerak dari Timur ke Barat dan sebaliknya dan akan diikuti oleh kapal-kapal sebagai feeder. selama ini antara Pelindo 1 hingga Pelindo 4 selaku operator pelabuhan memiliki harga dan tarif masing-masing.

 ‘’Ke depannya nanti akan diterapkan tarif yang sama,’’ jelasnya.

Untuk mewujudkannya, tambah Bobby, perlu dilakukan pembenahan dan pembangunan pelabuhan-pelabuhan yang sudah ada agar bisa menjadi pelabuhan yang memadai dan dapat meningkatkan pelayanan dan sebentar lagi akan diluncurkan grand desainnya.

Dengan adanya Nusantara Pendulum, maka nantinya akan dapat menghemat pengeluaran hingga 1/3 dari biaya yang selama ini dikeluarkan dan diharapkan mampu menghemat biaya hingga ½ dari pengeluaran saat ini. (BN)