JAKARTA - Lonjakan penumpang pada angkutan Natal 2014 dan Tahun Baru 2015 pada moda transportasi laut masih didominasi pelayaran dari Indonesia bagian Timur.
Hal itu diprediksi berdasarkan pengalaman angkutan Natal 2014 dan Tahun Baru pada tahun-tahun sebelumnya yang terus meningkat. Sejumlah antisipasi telah disiapkan untuk keselamatan dan keamanan transportasi laut.
Bentuk antisipasi lonjakan angkutan laut tersebut, menurut Koordinator Angkutan Natal dan Tahun Baru yang juga merupakan Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Sugihardjo, pihaknya akan melakukan re-routing perjalanan kapal dan penambahan frekuensi layanan kapal perintis pada periode puncak.
"Operator angkutan laut untuk meningkatkan aspek keselamatan dan keamanan selama pelayaran," kata Sugihardjo di Jakarta, Rabu (10/12/2014).
Hal itu seperti misalnya pada ketersediaan fasilitas keselamatan pelayaran dan terkait pada cuaca di wilayah timur Indonesia yang cenderung berombak tinggi.
Sugihardjo juga meminta kepada operator, untuk melakukan pengawasan intensif terhadap jumlah tiket yang dijual agar tidak melebihi kapasitas angkut, melalui pelaksanaan cek in terhadap calon penumpang.
"Untuk angkutan laut, disiapkan 1.254 kapal," kata Sugihardjo.
Jumlah tersebut menurut Sugihardjo diantaranya 25 kapal Pelni, 80 armada kapal perintis, satu kapal ASDP Ro-Ro, 29 kapal Ro-Ro swasta, 70 kapal penumpang swasta, dan 1.049 kapal jarak dekat. (CHA)