Jakarta- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengecek pekerjaan akhir Stasiun Palmerah, Sabtu(16/5).Diiringi sejumlah petinggi Kementerian Perhubungan dan pejabat PT KAI , Menteri Perhubungan Ignatius Jonan mendatangi Stasiun Kereta Api Palmerah yang terletak di samping Kementerian Kehutanan.
Menhub datang ke Stasiun Palmerah melihat persiapan akhir perbaikan stasiun itu. Stasiun Palmerah yang kini terdiri dua lantai memiliki luas sekitar 2.500 meter persegi lantai dua-nya dan 1.500 meter persegi lantai bawah. Stasiun ini bisa menampung sekitar 6.600 penumpang secara bersamaan.
Di lantai dua Menhub mendatangi sejumlah tempat dan melihat-lihat detail bangunan, termasuk atapnya. Sesekali ini berbisik-bisik dengan sejumlah pejabat PT KAI yang mendampinginya antara lain, Direktur PT KAI Commuter Jabodetabek Nurul Fadhila.
Menurut Nurul,jika semua beres, pada Juni mendatang Stasiun Palmerah akan diresmikan. Stasiun ini sekaligus akan menjadi stasiun yang terindah di sepanjang jalur Serpong dan Tanah Abang, bahkan dari sisi luasnya, se-Jabodetabek.
Peningkatan dan perbaikan stasiun Palmerah tak lepas dari semakin banyaknya penumpang yang naik dan turun dari stasiun ini.Menurut Nurul, setiap hari pengguna Commuterline sekitar 600 ribu orang. "Bulan ini tercatat 800 ribu orang," katanya.
Sejumlah penumpang menyebutkan bahwapersoalan Stasiun Palmerah kini adalah akses penumpang untuk keluar, baik menuju kawasan Kementerian Kehutanan/Gedung DPR mapun ke arah Jalan Palmerah. "Mobil sangat banyakdan jalan sempit, itu berbahaya,".
Sejumlah penumpang
yang biasa naik turun di stasiun tersebut mengaku menyebut jalan keluar yang
segera dilakukan adalah misalnya membuat jembatan penyeberangan. Kalau tidak, arus lalu lintas mobil akan
terhambat karena setiap saat ada penumpang menyeberang.
Yang juga dikeluhkan penumpang adalah pintu keluar yang hanya terdiri dari tiga
gerbang. Jumlah yang minim itu membuat antrean sangat panjang. (BUN)