(Banten, 16/09/09) Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal meresmikan Stasiun Kereta Api Juurangmangu, Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Selasa (16/9). Selain itu, Menhub juga sekaligus meresmikan peremajaan stasiun Rawa Buntu dan pengoperasian Kereta Rel Listrik (KRL) antara Serpong-Parung Panjang (Lintas Tanah Abang-Rangkas Bitung).
Menhub Jusman menjelaskan, ketiga fasilitas yang pembangunannya dibiayai APBN senilai Rp 148.453.860.200 tersebut merupakan bagian dari program revitalisasi perkeretaapian yang dirancang pemerintah. Adapun lingkup pekerjaannya yaitu pembangunan tempat pemberhentian, pembangunan peron tinggi, pembangunan elektrifikasi lintas Serpong-Parung Panjang.
Program ini, lanjut Menhub, juga ditujukan untuk membantu Pemprov Banten dalam mengembangkan sistem transportasi KA jarak pendek (komuter) sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
”Pengembangan komuter seperti ini bisa jadi pemicu bagi pertumbuhan perekonomian Banten ke depan. Karena sedikit banyaknya, hambatan transportasi yang sebelumnya tertumpu pada jalan raya, bisa teratasi. Masyarakat di lintas ini yang bekerja di Jakarta juga akan semakin terbantu,” jelas Menhub yang didampingi Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan dan Dirjen Perhubngan Darat Suroyo Alimoeso.
Menhub menambahkan, menambahkan, pembangunan ketiga fasilitas itu juga menjadi bagian persiapan menyambut arus mudik Lebaran 1430 H. ”Saya berharap, operator perkeretaapian baik PT Kereta Api maupun PT KAI Commuter Jabodetabek bisa sungguh-sungguh meningkatkan pelayanan dan menjaga agar tidak terjadi hal-hal di luar keinginan,” kata Menhub.
”Upayakan kereta api menjadi sarana yang selalu aman tanpa kecelakaan, agar ke depan kereta api menjadi sarana transportasi yang tangguh dan dapat diandalkan,” imbuhnya.
Dikatakan Menhub, sebagai tindak lanjut, pada tahun 2010 mendatang telah direncanakan menambah elektrifikasi jalur dri Parungpanjang hingga Maja untuk memfasilitasi penumpang KA lintas Tanah Abang-Rangkas Bitung yang telah mencapai hingga 10 ribu orang per hari.
"Jumlah sarana kereta api untuk lintas Tanahabang-Parungpanjang sudah tidak memadai dibandingkan dengan jumlah penumpang,sehingga masyarakat harus berdesakkan dan merasakan ketidaknyamanan. Karena itu harus terus dikembangkan," ujar Menhub.
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dalam sambutannya mengatakan, ketiga fasilitas tersebut memberikan arti yang sangat besar bagi masyarakatnya, terlebih kepada Pemprov Banten. ”Saya berharap, dengan dioperasikannya stasiun dan KRL ini, masyarakat Banten yang bekerja di Jakarta tidak lagi mengontrak rumah di sana karena takut terlambat. Sekarang mereka bisa memiliki rumah sendiri di sini tanpa harus takut terlambat berangkat ke tempat kerja,” ujarnya. Atut juga mengatakan, keuntungan utama dar program revitalisasi perkeretaapian tersebut adalah membantu pihaknya dalam mengurai kemacetan.
Setelah melakukan penanaman pohon trembesi di sekitar stasiun usai peresmian, Menhub ditemani para dirjen melakukan pemantauan persiapan arus mudik dan kondisi terkini di Stasiun KA Senen dengan menggunakan KA khusus Wijayakusuma. Di Stasiun Senen, Menhub menyempatkan diri untuk mengecek kesiapan fasilitas stasiun pada masa angkutan lebaran kali ini, seperti loket, jadwal perjalanan, dan berdiskusi dengan para calon penumpang. (DIP)