(Jakarta, 3/12/2013) Menteri  Perhubungan (Menhub) Evert Erenst Mangindaan menegaskan semua pihak harus mengupayakan agar  perhatian terhadap keselamatan  khususnya di sektor transportasi udara menjadi sebuah budaya yang berkelanjutan. Penegasan Menhub tersebut disampaikan manakala membuka kegiatan Ramp Safety Campaign di Bandar Udara Soekarno-Hatta Selasa (3/12), yang juga dihadiri oleh Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Adi Kandrio Dayanun , Direksi PT Angkasa Pura II (Persero), Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta Bram Bharoto Tjiptadi beserta pimpinan  airlines, ground handling dan perusahaan yang beroperasi di sisi udara.

Menurut Menhub sejauh ini keselamatan merupakan faktor mendasar yang tidak bisa ditawar dalam penyelenggaraan transportasi, namun Menhub mengingatkan bahwa sektor transportasi khususnya udara terus bergerak mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Untuk itu menurut Menhub harus selalu dilakukan langkah-langkah agar perhatian terhadap faktor keselamatan ini tidak statis tetapi terus meningkat selaras dengan dinamika pertumbuhan yang terjadi di transportasi udara. “Pada tahun 2011 saja jumlah penumpang angkutan udara tercatat sekitar 60 juta penumpang, kemudian tahun 2012 naik siginifikan menjadi lebih kurang 90 an juta penumpang dimana 57 juta penumpang diantaranya merupakan angka jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, “ kata Menhub.

Agar keselamatan tercipta menjadi sebuah budaya yang berkelanjutan, menurut Menhub harus ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu perubahan mind set yang diikuti dengan sinergi di kalangan semua pemangku kepentingan. “Perubahan mind set ini sebetulnya bagian dari langkah-langkah reformasi,” ujar Menhub. Semua pihak baik regulator maupun operator, dari sisi manajemen maupun operasional di lapangan harus memiliki pandangan yang sama bahwa perhatian terhadap faktor keselamatan merupakan bagian yang selalu melekat dan diutamakan dalam setiap pelaksanaan tugas mereka lanjut Menhub. “Setelah memiliki mind set yang sama kemudian bisa saling bersinergi maka perhatian terhadap keselamatan akan menjadi budaya yang berkelanjutan,” kata Menhub.

Sementara itu Kepala Otoritas Bandara Wilayah I I Adi Kandrio Dayanun menjelaskan bahwa kegiatan Ramp Safety Campaign 2013 nerupakan bagian dari upaya untuk meminimalisir tingkat pelanggaran dan kecelakaan di sisi udara (airside), sekaligus menumbuhkan kepedulian petugas akan pentingnya keselamatan operasional penerbangan. Menurutnya tingginya jumlah penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, berdampak pada meningkatnya aktivitas di sisi udara, yang secara otomatis turut meningkatkan potensi resiko keselamatan di sisi udara. Untuk itu perlu upaya untuk mengendalikan dan meminimalisir semua potensi resiko yang dapat membahayakan keselamatan operasional pesawat udara. “ RSC adalah sarana yang tepat untuk mengingatkan semua pihak yang beroperasi disisi udara bahwa aspek keselamatan penerbangan adalah hal yang tidak dapat ditoleransi,” ujar Adi.

Senada dengan Adi,  Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta Bram Bharoto Tjiptadi juga mengungkapkan pentingnya untuk terus memonitor potential hazard di sisi udara, yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan gangguan keselamatan penerbangan. Manajemen resiko di sisi udara ini penting guna terpenuhinya On Time Performance (OTP). Untuk itu keterlibatan semua pihak yang beroperasi di sisi udara sangat dibutuhkan demi terpenuhinya unsur Safety, Security, Service dan Compliance di Bandara Soekarno-Hatta.

“ Yang patut diingat adalah bahwa masalah keselamatan bukan cuma tanggung jawab regulator dan pengelola bandara saja, tetapi juga tanggung jawab bersama komunitas yang ada disisi udara,” kata Bram.

Ia lalu melanjutkan bahwa untuk terus membangun komitmen dan kebersamaan antara seluruh perusahaan/instansi yang beroperasi di sisi udara Bandara Soekarno-Hatta telah dibentuk Airside Safety Community dengan motto Safety Is Our Concern. Komunitas ini dideklarasikan pada tanggal 14 Juni 2013 bertempat di wisma peristirahatan PT Angkasa Pura II (Persero), Cimacan. Untuk mengoptimalkan komunikasi dan sosialisasi kegiatan komunitas, telah diluncurkan pula website www.airsidecommunity.com.

RSC 2013 digagas dan disusun bersama seluruh komunitas sisi udara yang terdiri dari Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I, PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta, airlines, ground handling, catering service, cargo service, GMF dan Pertamina.

Kegiatan RSC 2013 di Bandara Soekarno-Hatta berlangsung selama 4 (empat ) hari dari tanggal 3 – 6 Desember 2013 dan diikuti oleh seluruh komunitas sisi udara. Setelah peresmian acara RSC 2013, kegiatan diisi dengan seminar dan workshop tentang berbagai isu tentang keselamatan disisi udara hingga hari kedua. Hari ketiga kegiatan mulai beralih ke lapangan dengan menggelar operasi simpatik bersama komunitas keselamatan sisi udara, dan akan ditutup oleh Razia terpadu di hari terakhir.

Sebelum resmi dibuka, rangkaian kegiatan RSC 2013 telah dimulai awal Oktober lalu dengan kegiatan Stikerisasi Ground Support Equipment  dan pembersihan Foreign Object Damage. (BRD)